Foto masa lampau sebelum dibangunnya pelabuhan Telawang/beritabanjarmasin.com |
Hal tersebut diungkapkan sejarawan asal Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Mansyur. Ia menyampaikan di kawasan Pelabuhan Telawang pernah didirikan bangunan penjara milik tentara Jepang. "Kita bisa sebut itu sebagai tempat pelecehan. Wanita pribumi dipaksa melayani hasrat tentara koloni yang waktu itu menduduki wilayah Bandjermasih," paparnya kepada BeritaBanjarmasin.com, Kamis (27/9/2018).
Mansyur menjelaskan bangunan jenis penjara yang dijadikan sebagai tempat wanita pribumi dikurung tersebut diberi nama Jugun Ianfu yang berarti sebuah istilah untuk menyebut wanita yang menjadi korban dalam perbudakan seks di masa pendudukan Jepang di nusantara.
Tidak hanya wanita pribumi yang muda belia, bahkan sampai dengan wanita paruh baya dan anak-anak juga terdapat di Jugun Ianfu. "Wanita pribumi tersebut aktif melayani tentara Jepang selama Perang Dunia II," kata dia.
Adapun bukti otentik yang menyebutkan bahwa Jugun Ianfu berada tepat di titik Pelabuhan Telawang adalah berdasar peta Bandjermasih tahun 1945 yang menggambarkan lokasi Jugun Ianfu tepat berada di Pelabuhan Telawang sekarang.
Mansyur menambahkan peta Banjermasih tahun 1945 hanya bisa didapat pada situs resmi milik lembaga ilmiah Asia Tenggara yang bernama Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde atau yang sering disingkat (KITLV). "Peta asli dengan keterangan lengkap mengenai peta tahun 1945 hanya bisa kita dapatkan di situs resmi punya lembaga ilmiah KITVL," tegasnya. (arum/sip)
Posting Komentar