Rocky gerung (tengah) & M. Uhaib As'ad (kiri) Rahmad hidayat (kanan moderator)/beritabanjarmasin.com |
BANJARMASIN, BBCOM - Partisipasi masyarakat dalam sebuah Pemilu menjadi point penting kemajuan bangsa. Masyarakat dikhawatirkan hanya menjadi komoditas politik semata dan dijadikan alat para politisi agar berhasil menjadi wakil rakyat.
Dengan menjadi masyarakat yang kritis dan selektif, diharapkan wakil rakyat yang terpilih adalah benar-benar insan yang mampu dan mau berjuang untuk kepentingan masyarakat.
Berangkat dari polemik ini, digelarlah Seminar Evaluasi Amanat Rakyat Sebuah Percakapan Politik. Dengan menghadirkan Pengamat Politik Rocky Gerung dan M Uhaib As'ad, Rabu (17/10/2018) di Convention Hall Hotel Banjarmasin International.
Tatas Dwi Utama selaku Ketua Panitia Seminar mengungkapkan tujuan penyelenggaraan ini adalah mendidik publik agar berperan melalukan pengawasan terhadap kinerja para wakil rakyat, kita juga ingin mengedukasi masyarakat tentang hak-hak politik yang dimiliki. "Semoga masyarakat bisa lebih selektif untuk memilih wakil rakyat di semua tingkatan," terang Tatas kepada BeritaBanjarmasin.com.
Usai kegiatan ini diaharapkan ketika kualitas wakil rakyat baik maka produk dan kebijakan yang dihasilkan bisa baik juga untuk kesejahteraan masyarakat.
Rocky Gerung dalam paparannya menyampaikan Lanskap Politik Nasional dan Keterlibatan Publik dalam Pengawasan Eksekutif dan Legislatif. Menurutnya, saat ini Indonesia memerlukan wakil rakyat dan pemimpin yang bisa berpikir dan sejalan antara kebijakan dengan kondisi masyarakat. "Seharusnya kita punya wakil yang mampu melihat kondisi riil di masyarakat. Bukan yang tidak bisa berpikir dan hanya bisa membaca teks," ucapnya.
Rocky sendiri mengajak kepada para peserta seminar untuk memahami politik. Ia memberikan poin khusus salah satunya kepada para perempuan yang ingin terjun ke dunia politik.
"Dulu perempuan hanya dianggap sebelah mata, saat ini perempuan punya peran memperjuangkan keadilan. Perempuan saat ini unstopable," cetusnya.
Selan itu, Uhaib Asad dalam paparannya mengkritisi keterlibatan pengusaha dalam politik. Ia menyebut saat ini para wakil rakyat dan kepala daerah berselingkuh dan lebih mengutamakan kepentingan pengusaha.
"Saya menyoroti soal money politik, ini tidak boleh dibiarkan. Tidak boleh berlarut-larut seperti ini terutama di Kalimantan Selatan. Kita harus lawan," tegasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai kalangan utamanya dari kalangan mahasiswa, aktivis, akademisi dan masyarakat umum. Dalam sesi tanya jawab, Agustin Nur Martina Putri calon DPD RI Kalimantan Selatan mempertanyakan peran para wakil rakyat dalam memberikan pendidikan politik. Menurutnya saat ini peran dalam memberikan pendidikan politik bagi masyarakat belum berjalan baik. "Semoga para wakil rakyat yang terpilih nanti bisa menjalankan perannya dengan baik salah satunya dalam hal pendidikan politik," tutupnya. (puji/sip)
Posting Komentar