Diskusi Puisi Internasional di Banjarmasin/beritabanjarmasin.com |
Lewat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin yang bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar Diskusi Puisi Internasional, Sabtu (6/10/2018) di Aula Rektorat Lantai 1.
Zulfaisal Putera, budayawan dari Banjarmasin menuturkan bagian dari hari puisi ada tiga agenda, yaitu diskusi puisi, parade puisi, dan peluncuran buku.
Menurutnya, target peserta yang ingin dicapai adalah generasi milenial yang semakin tergerus perkembangan zaman. Sehingga semakin meninggalkan seni seperti puisi. Selain itu, diharapkan mahasiswa menjadikan ini pembelajaran tentang kehidupan. "Salah satu cara mengetahui makna kehidupan adalah melalui puisi," ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com
Bertajuk 'Puisi sebagai Alat Pemersatu dan Toleransi" mahasiswa harus lebih mengerti bahwa sumber belajar itu banyak. Pemateri dalam diskusi puisi kali ini melampaui peringatan puisi tahun sebelumnya. "Negara luar lebih banyak tahun ini, kalau tahun sebelumnya hanya ada beberapa," tutur Nor Fikriah selaku Ketua Pelaksana Diskusi Puisi.
Adapun pemateri dalam diskusi puisi yaitu Annisa Taouil Hassouna (University Hasan II Casablanca, Maroko), Siamir Marulafau (Universitas Sumatera Utara, Medan), Ersis Warmansyah Abbas (Universitas Lambung Mangkurat), Hanna Fransica (Universitas Singkawang, Kalbar), Mohd Zeffri Ariff (Universitas Brunei Darussalam), dan D Zamawi Imron (Sumenep).
Kegiatan diskusi puisi ini juga mendapat respon positif dari mahasiswa yang berkuliah di universitas yang ada di Banjarmasin khususnya ULM sendiri. Hal ini diungkapkan oleh Rhema Yuniar mahasiswa FKIP, Pendidikan IPS ULM yang berujar kegiatan ini sangat luar biasa. "Soalnya inikan jarang-jarang, taraf internasional juga," ungkap Rhema.
Mahasiswi semester lima yang mengaku menyukai puisi sejak kecil dan juga menorehkan prestasi berharap kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap seni puisi yang semakin terkikis. (puji/sip)
Posting Komentar