 |
| Ilustrasi kabut asap di pemukiman/ foto:act.id |
BANJARMASIN, BBCOM - Kabut asap hingga Sabtu (6/10/2018) kembali meliputi Kota Banjarmasin. Jarak pandang pada pukul 10.00 WITA nyaris hanya sekitar 100 meter. Terutama di kawasan Banjarmasin Utara yang bertetangga dengan Kabupaten Batola.
Padahal, kemarin hujan cukup deras sempat mengguyur kota seribu sungai lebih dari 20 menit. Kabut asap pun tampak berkurang. Namun rupanya, kabut asap masih saja ada hingga pagi ini.
"Padahal sudah hujan kemarin. Tapi ini masih kabut. Terlihat cukup mengganggu," kata Alfi, warga AMD, Jalan HKSN, Banjarmasin Utara kepada BeritaBanjarmasin.com.
Menurut pantauan media ini, warga masih melakukan aktivitas seperti biasa. Bahkan anak-anak masih tetap masuk sekolah, meski udara mulai dirasa kurang nyaman. Berdasarkan data dari BPBD Kalsel, jumlah titik api kebakaran lahan di Banua sejak Mei-September 2018 cukup memprihatinkan. Tercatat ada sekitar 569 hotspot.
Selain itu mengutip data dari World Wildlife Fund for Nature (WWF) Indonesia, Kalimantan, termasuk Kalsel sebagian adalah lahan gambut. Pada musim kemarau, lahan gambut akan sangat kering hingga kedalaman tertentu dan rentan terbakar. Gambut mengandung bahan bakar (sisa tumbuhan) hingga di bawah permukaan.
Ini mengakibatkan api di lahan gambut menjalar di bawah permukaan tanah secara lambat dan sulit dideteksi, serta menimbulkan asap tebal. Hal ini bisa teratasi setelah adanya hujan yang intensif. (sip/sip)
Posting Komentar