Masyarakat yang mengikuti pertemuan bela kalimat tauhid di Masjid At-Taqwa/beritabanjarmasin.com |
BANJARMASIN, BBCOM - Terkait peristiwa pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid Laa Ilaa haillallah Muhammad Rasulullah, oleh oknum anggota ormas, para ulama dan tokoh muslim di Kalsel menggelar bela kalimat tauhid di Mesjid At-Taqwa, Selasa (23/10/2018).
Tepatnya Senin (22/10/2018) lalu bertepatan peringatan Hari Santri Nasional ke-3, terjadi peristiwa yang dikecam para umat muslim di seluruh dunia khususnya Indonesia. Kejadian ini terjadi di Kecamatan Balubur Limbangan, Garut, Jawa Barat.
Hal ini juga menuai berbagai reaksi keras dari masyarakat muslim diseluruh Indonesia. Bahkan di Kalsel, para tokoh muslim membuat petisi yang isinya mengecam kejadian ini.
Petisi tersebut berbunyi sebagai berikut.
1. Mengutuk keras kejadian tersebut karena ini adalah bentuk penistaan agama Islam;
2. Mendorong pihak yang berwajib menangkap semua pelaku yang terlibat dan menghukum seadil-adilnya;
3. Meminta ormas tersebut meminta maaf kepada umat Islam;
4. Jika tidak memenuhi poin ke tiga kami mendesak pemerintah untuk membubarkan ormas yang melecehkan kalimat tauhid.
Para Ulama dan Tokoh muslim di Kalsel menggelar bela kalimat tauhid di Masjid At-Taqwa Banjarmasin/beritabanjarmasin.com |
Ustaz Rahmat Hidayat dari Forum Umat Islam Kuala Kapuas menyatakan siap membela kalimat tauhid. "Saya siap," katanya.
Selain itu, Komunitas Sarjana Hukum Muslim Indonesia (KSHUMI) Kalsel menyatakan sikap sekaligus akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib yaitu Kapolda untuk disampaikan ke Kapolri. Hal ini disampaikan oleh H Mispansyah. (puji/sip)
Posting Komentar