SURABAYA, BBCOM - Langkah antisipasi apabila terjadi konflik berbau suku, agama, ras dan antar golongan di kota berjuluk seribu sungai, dilakukan Badan Kesbangpolimas Kota Banjarmasin.
Bersama Wakil Wali Kota Banjarmasin H Hermansyah dan jajaran Forkopimda Kota Banjarmasin, mereka mengujungi Kantor Kesbangpolimas tepatnya ke Bagian Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) Kota Surabaya, Jatim, Rabu (7/11/2018).
Dipilihnya Kota Surabaya sebagai tempat kegiatan tersebut lantaran, kota tersebut dinilai cepat dalam mengatasi berbagai permasalahan yang bersinggungan dengan SARA dan sosial.
Menurut Wakil Wali Kota Banjarmasin H Hermansyah, saat ini situasi Kamtibmas di Kota Banjarmasin cukup aman dan terkendali. Namun begitu, melihat maraknya beberapa kasus bermuatan SARA di beberapa daerah diluar Pulau Kalimantan, maka Kota Banjarmasin merasa sangat perlu untuk mengetahui cara mengantisipasi serta melakukan penanganan cepat bila hal tersebut terjadi. “Tujuan kami datang ke sini yang pertama ingin mengetahui hal yang berkaitan dengan penanganan konflik antar Suku, Agama, Ras dan Antara Golongan,” ujarnya.
Plt Kepala Badan Kesbangpolimas Kota Surabaya, Edi menjelaskan, salah satu langkah upaya antisipasi yang dilakukan Pemko Surabaya dalam menangani masalah konflik SARA adalah dengan membentuk KOMINDA. “Dalam rangka menciptakan ketentraman, saya kira Kota Surabaya sama dengan Kota Banjarmasin. Di sini kita ada juga KOMINDA. Tapi jadwal pertemuan kita dengan KOMINDA setiap satu bulan sekali selalu ada. Kami membicarakan permasalahan-permasalahan aktual yang ada di kota maupun isu-isu yang dimiliki masing-masing institusi, itu kita bicarakan sehingga kita bisa mengantisipasi lebih jauh,” katanya.
Terkait dengan upaya dalam menangani konflik sosial, terangnya, Pemkot Surabaya setiap tahun melaksanakan silaturahim dengan pengurus RT, RW, dan PMK. “Jumlah RW kita itu ada sekira 1.211, kemudian RT kita ada 9.150. Kita melaksanakan pertemuan selama 16 kali," ujar dia.
Selain mengadalkan kehadiran anggota KOMINDA, lanjutnya lagi, untuk mengantisipasi beragam konflik, Wali Kota bersama Forkopimda juga melakukan kegiatan turun langsung ke kecamatan. ”Di kecamatan kita undang RT, RW dan PMK. Satu bulan sekitar 16 kali pertemuan. Dalam satu minggu sekitar 4 kali pertemuan yang langsung dihadiri kelurahan hingga RW, disitu kita sampaikan program pemerintah berikut permasalahan dan langkah antisipasinya serta menyampaikan isu-isu terbaru termasuk masalah bencana alam,” jelasnya. (arum/sip)
Posting Komentar