BANJARMASIN, BBCOM - Borneo International Youth Summit 2018 menggelar dialog terbuka guna menyamakan pemahaman pro kontra Pegunungan Meratus, Kamis, 22 November 2018 lalu.
Seperti diketahui, Meratus akhir-akhir menjadi perbincangan hangat di masyarakat Banua. Terjadi pro kontra terkait rencana penggarapan kekayaan alamnya. Terlebih kian memanas dengan gagalnya gugatan Walhi di PTUN Jakarta beberapa waktu lalu.
Arsil Maulana selaku ketua panitia menuturkan tujuan diadakannya dialog terbuka ini adalah untuk mendapatkan dua sudut pandang tentang Meratus. "Kita dudukkan bersama, antara yang meniginginkan Meratus digarap dan tidak menginginkan Meratus digarap," ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com, Sabtu (24/11/2018).
Dialog ini juga dijadikan ajang untuk klarifikasi dari pihak pemerintahan dan mendapatkan pengetahuan baru. "fokusnya yaitu argumen,statment dan klarifikasi dari kedua belah pihak," ungkapnya.
Dalam dialog terbuka ini dihadirkan narasumber dari DPRD Kalsel yaitu Surinto. Kemudian ada AS Natio Lasman sebagai Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Serta Kisworo Dwi Cahyono dari Walhi Kalsel. "Semoga ada persamaan persepsi, rasa dan pemahaman tentang Meratus kedepan dan bisa saling berkolaborasi," ujarnya.
Lanjutnya, semoga dialog ini tidak hanya berhenti di sini sesuai yang diharapkan bersama hendaknya bisa berkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan energi di Kalsel tanpa merusak lingkungan. (puji/sip)
Posting Komentar