BANJARMASIN, BBCOM - Kepunahan yang terjadi terhadap satwa liar menjadi indikasi terkikisnya ekosistem yang kian lama kian rusak. Banyak dari generasi sekarang bahkan belum pernah yang melihat langsung hewan-hewan yang beberapa puluh tahun silam menghiasi hutan.
Kepunahan ini salah satunya terjadi pada Burung Air, yaitu burung yang notabene sangat bergantung pada habitat perairan. Berdasarkan data penelitian, sebanyak kurang lebih 176 jenis burung terpelihara di Kalsel. Namun, pada kisaran tahun 2015-2017 ada sebanyak 693.719 burung yang keluar Kalsel.
Data ini menunjukkan ada banyak jenis burung yang dulu pernah ada kini hanya kenangan para kaum "tuha" sekarang. Salah satu narasumber Yeni Aryati Mulyani (Peberbit Burung IPB) dalam
Talkshow dan Launching buku konservasi Burung Air Perjuangan Melawan Kepunahan, Senin (5/11/2018) di Neptunus Ballroom Golden Tulip Banjarmasin menuturkan zaman sekarang burung-burung yang dilindungi itu keberlangsungan hidupnya hanya berakhir di penggorengan tanpa bisa dinikmati keindahannya lagi.
Kondisi ini tentu mengundang keprihatinan dari berbagai pihak. Salah satunya oleh Zulfa Asma Fikra Anggota Komisi IV DPRD Kalsel yang mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi seharusnya konsen dalam menjaga kelastarian lingkungan untuk kelangsungan hidup.
"Untuk Kalsel, Kaukus Hijau oleh Pemprov sudah cukup bagus, kalau bisa digalakkan lagi dan ditingkatkan program penanaman pohon, pengelolaan sampah," papar Ketua Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPRD Kalsel itu yang ditemui usai acara. (puji/sip)
Posting Komentar