BANJARMASIN, BBCOM - Polemik guru honorer K2 kembali mencuat pasca penerimaan CPNS 2018. Para guru honorer yang sudah mengabdi bertahun-tahun ini dengan gaji yang belum maksimal meminta keadilan. Mereka juga ingin diangkat menjadi PNS.
ilustrasi: bengkuluekspress
Hal ini menjadi maklum, karena di saat para pelamar CPNS baru saja bersiap-siap dan melaksanakan tes sebagai abdi negara, mereka para guru honorer bahkan ada yang sudah sepuluh tahun bergelut dan mengabdi mendidik generasi bangsa.
Polemik ini memantik berbagai respon, bukan hanya skala nasional, namun juga di Kalsel. Pengamat pendidikan, sekaligus akademisi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dewi Alfianti berharap ada jalan keluar atas kondisi ini. "Para pemangku kebijakan harus memperhatikan ini dengan serius, karena jumlahnya tidak sedikit, dan sudah sepatutnya pengabdian mereka dalam mendidik dihargai," katanya kepada BeritaBanjarmasin.com, Sabtu (24/11/2018).
Namun, kata dia, juga harus dicari mekanisme, bagaimana kemudian, ada solusi yang memberikan rasa keadilan bagi para guru honorer. "Bagaimana pun juga ujung tombak meningkatnya kualitas pendidikan kita ada di pengajar. Jadi benar-benar harus diperhatikan aspirasi para pendidik," ujarnya. (sip/sip)
Posting Komentar