BANJARMASIN, BBCOM - Melestarikan satwa yang hampir punah, Prof Hadi S Alikodra bersama Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia mengadakan talkshow dan launching buku Konservasi Burung Air Perjuangan Melawan Kepunahan, Senin (5/11/2018) di Neptunus Ballroom Golden Tulip Banjarmasin.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2018 yang jatuh setiap 5 November.
Mendapuk Prof Dr Ir Hadi S Alikodra (penulis buku), Dr Yeni Aryati Mulyani (Peberbit Burung IPB), KH Husin Naparin Lc, MA (MUI Kalsel), Maulana Khalid Riefani (Peneliti Burung ULM), dan Dr H Mahrus Ariyadi, Kepala BKSDA Kalsel sebagai pembicara, kegiatan ini dihadiri lebih dari 300 peserta.
Amalia Rezeki, Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia mengungkapkan bahwa buku ini sangat penting karena tujuannya merupakan sarana edukasi dan sosialisasi. "Sangat penting karena di dalamnya dimuat juga beberapa data populasi satwa liar khususnya burung air dan bagaimana dampak pada kehidupan ekosistem kita," ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com yang ditemui di sela-sela acara.
Dengan kegiatan ini selain ajang berbagi pengalaman kita juga dapat merumuskan solusi terhadap permasalahan ini. "Karena burung air ini menjadi bio indikator sebuah bagaimana kondisi hutan saat ini, salah satunya burung Enggang," paparnya.
Ketika populasi burung Enggang kian menurun, paparnya, ini dapat menjadi indikator bahwa kondisi hutan yang mulai rusak. Di lain pihak, Zulfa Asma Fikra Anggota Komisi IV DPRD Kalsel mengungkapkan sangat mengapresiasi kegiatan peluncuran buku ini. "Ini sangat luar biasa, tentu kami sangat mengapresiasi. Tentu kita sebagai mahluk hidup harus sama-sama melestarikan keberagaman hayatinya," tutup Ketua Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPRD Kalsel itu.
Sebagai informasi, burung air adalah burung yang sangat bergantung pada habitat perairan. (puji/sip)
Posting Komentar