BANJARMASIN, BBCOM - Sejumlah laporan yang diterima PDAM Bandarmasih tentang meteran air pelanggan yang hilang selama November sampai hari ini setidaknya terdapat catatan 25 laporan meteran hilang di empat kecamatan di Banjarmasin.
Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Sofyan menyampaikan sudah ada 25 laporan pelanggan yang meterannya hilang dan air dibiarkan begitu saja mengalir bocor tanpa ditutup kembali oleh pencurinya. "Sejauh ini ada 25 laporan kasus yang kami terima dari warga yang mengalami kehilangan meteran air di empat kecamatan terkecuali Kecamatan Banjarmasin Tengah," ungkap Sofyan kepada awak media, Rabu (28/11/2018).
Menurut keterangan yang didapat pihak PDAM dari CCTV warga yang mengalami kehilangan meteran, Sofyan memaparkan ciri ciri pelaku pencurian selalu memakai baju sejenis Pakaian Dinas Lapangan (PDL) PDAM Bandarmasih berwarna biru, namun ia mengklaim bahwa pelaku pencuri bukan pegawai tetapi hanya oknum yang menyalahgunakan pakaian dinas lapangan PDAM tersebut. "Kita yakin bukan orang kita, ini ada pihak lain, oknum yang menyalahgunakan pakaian PDAM untuk menghilangkan kecurigaan warga ketika pelaku pencurian beraksi," ujar Sofyan.
Lebih lanjut Sofyan menjelaskan soal kehilangan meteran air menyebabkan kerugian materil 7,5 juta di luar air yang keluar tanpa kendali karena meteran air yang dicabut oleh pencuri tanpa menutup saluran air pipa pada meteran yang dicuri tersebut. Sofyan menambahkan untuk data pencurian sudah di laporkan ke polisi dan sudah di proses untuk mencari pelaku karena identitas plat motor pelaku sempat terekam CCTV.
Sofyan mengatakan kasus kehilangan masing masing kecamatan di Banjarmasin Barat lima buah, Banjarmasin Selatan lima buah, Banjarmasin Timur lima buah, dan di Banjarmasin Utara terdapat tujuh buah kasus pencurian meteran air. "Untuk satu meteran air itu terdapat kuningan di dalamnya seberat 0,25 KG, jadi kalau dapat empat meteran ini mendapat sejumlah 1KG kuningan yang bisa laku di pengepul seharga 100.000 rupiah per kilo," kata Sofyan. (arum/sip)
Posting Komentar