BERITANJARMASIN.COM - Biaya sewa ternyata menjadi kendala bagi Pemkot Banjarmasin untuk menyediakan tempat yang murah bagi pedagang di kawasan Kuliner Baiman. Tahun lalu sewa dinaikkan pemilik lahan hingga Rp300 juta per tahun. Padahal di awal hanya Rp100 juta.
Hal ini berdampak pada biaya sewa yang harus dibayar pedagang. Otomatis biaya sewa semakin naik. Namun, Pemkot Banjarmasin tetap memberikan subsidi sebesar Rp50 juta untuk membantu para pedagang, yang merupakan eks pedagang kaki lima di sepanjang Jalan A Yani Banjarmasin tersebut.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Menengah dan Tenaga Kerja Banjarmasin Priyo Eko Wusono, Rabu (12/12/2018) mengatakan, lahan yang bukan milik pemkot memang menjadi kendala. Ia mengatakan akan mencari solusi agar biaya sewa lahan ini bisa ditekan, sehingga para pedagang bisa terbantu.
"Lahan bukan punya pemerintah, untuk tahun pertama pemkot sudah membayarkan 100 juta rupiah, tetapi tahun kedua dinaikkan menjadi 300 juta rupiah oleh yang punya tanah," ucap Priyo kepada BeritaBanjarmasin.com.
Ini, kata dia, berimbas pada hijrahnya sebagian pedagang. Sebagian memilih kembali menjadi PKL, namun bukan di Banjarmasin. Tapi di Kabupaten Banjar yang berbatasan langsung dengan kota seribu sungai.
Priyo berencana memaksimalkan lagi inovasi di kawasan Kuliner Baiman dengan penambahan pelaku usaha baru. "Kami carikan jalan keluar dari kepemilikan lahan ini, biar dapat harga yang relatif rendah dari sekarang, karena para pedagang ini tidak menentu pendapatannya," kata Priyo. (arum/sip)
Posting Komentar