BERITABANJARMASIN.COM - Hujan yang kerap turun akhir-akhir ini berpotensi meningkatkan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Data yang diterima BeritaBanjarmasin.com, November lalu saja terdapat 32 kasus DBD di Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Banjarbaru, dan dua diantaranya menyebabkan kematian.
ilustrasi: merauke.go.id
"Tiap musim penghujan, hampir tiap tahun demam berdarah meningkat," jelas dr Siti Ningsih salah seorang dokter umum di RSDI Banjarbaru. "Jumlah kasus DBD di RSDI mulai November meningkat pesat," tambahnya.
Ditanya perihal penanganan pertama yang perlu dilakukan terkait DBD, Siti Ningsih menyampaikan dua hal penting yang harus dilakukan di musim DBD seperti sekarang. "Pertama pencegahan jangan sampai tergigit nyamuk. Caranya dengan tidak tidur pagi dan sore hari. Serta memakai lotion anti nyamuk," sarannya.
Yang kedua tingkatkan daya tahan tubuh dengan cara makan dan minum yang cukup dan bergizi. Dengan daya tahan tubuh bagus maka walaupun tergigit nyamuk harapannya tak sampai jatuh sakit.
Ibu tiga anak ini pun menambahkan jika tetap sakit, maka dengan mengonsumsi minum yang cukup akan terhindar dari kondisi yang lebih parah. "Hal paling bahaya dari DBD adalah dehidrasi, jadi banyak minum adalah hal terpenting," urai dia.
Kemudian kalau anak sakit harus terus dipantau. Jangan biarkan anak terus-terusan tidur, tapi sebentar-sebentar harus dibangunkan untuk minum. "Saya kalau anak sakit, seolah sedang jaga IGD jadi sebentar-sebentar bangun untuk cek nadi anak, cek panas dan kasih minum serta ajak pipis," tambahnya.
Siti Ningsih menjelaskan jika kondisi anak sudah tidak panas tetapi badan lemas, makan dan minum kurang ini adalah hal yang berbahaya. "Tanda membaiknya adalah anak sudah tidak panas, lebih lincah, makan minum bagus," katanya.
Dirinya juga memperingatkan jika terjadi sakit perut atau ada tanda pendarahan seperti gusi berdarah, buang air besar hitam, muntah hitam atau mimisan yang tidak biasa terjadi harus segera dibawa ke UGD. (nirya/sip)
Posting Komentar