BERITABANJARMASIN.COM - Cuaca ekstrem dan hujan lebat yang sering terjadi di seluruh wilayah Indonesia tak hanya mengundang terjadinya bencana alam, tetapi juga meningkatnya risiko Demam Berdarah Dengue (DBD).
Di awal 2019, sejumlah wilayah di Indonesia sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Wilayah tersebut meliputi Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Kapuas di Kalimantan Tengah, juga Kabupaten Manggarai Barat dan Kota Kupang di Nusa Tenggara Timur.
Bahkan, data lain dari Kemenkes menyatakan, ada sebanyak 372 kabupaten atau kota yang telah melapor mendeteksi kasus DBD. Ratusan wilayah tersebut tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
Menyikapi KLB DBD yang terus meluas, Supervisor Program Medis Aksi Cepat Tanggap (ACT) dr Muhammad Riedha memberikan cara pencegahan penyebaran nyamuk yang praktis dapat dilakukan masyarakat.
“Hal pertama dapat dimulai dengan membersihkan dan menguras bak mandi, perabot rumah tangga atau apapun yang berpotensi menimbulkan genangan air. Genangan air ini yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” tuturnya.
Selain itu, Riedha juga mengungkapkan tentang pentingnya penggunaan kasa atau kawat nyamuk di jendela atau ventilasi rumah. “Cara ini pun berguna untuk menghalangi masuknya nyamuk yang berasal dari luar rumah,” jelasnya.
Selagi menghadapi puncak musim penghujan, dr Riedha mengingatkan untuk terus menjaga agar KLB DBD tak meluas, dimulai dari lingkungan keluarga terdekat.
“Sebaran nyamuk dengue ini akan semakin banyak ketika musim penghujan datang. Banyaknya area lembab dan genangan menjadi lahan subur kembang biak nyamuk," pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Cabang ACT Kalsel Arie Setiawan yang turut mengimbau kepada masyarakat Kalimantan Selatan untuk mewaspadai ancaman KLB DBD. “Meski Kalimantan Selatan tidak dinyatakan KLB, namun kasus DBD di sini juga cukup serius. Mari jaga kebersihan lingkungan kita sebagai upaya pencegahan,” tandasnya. (puji/sip)
Posting Komentar