BERITABANJARMASIN.COM - Kalsel menduduki peringkat enam pengguna narkoba dan zat adiktif terbanyak di Indonesia. Dengan jumlah 59.590 pengguna.
Kondisi ini diperparah karena populasi terbesar penggunaan narkoba dan zat adikitif ini ternyata dari kalangan remaja yang notabene dijadikan sebagai tumpuan penerus bangsa.
Hal ini disampaikan langsung oleh anggota DPRD Kalsel, Zulfa Asma Vikra, Selasa (8/1/2019). Zulfa menuturkan salah satu faktor besarnya angka pemakai obat terlarang di Kalsel adalah letak wilayah Kalsel sendiri yang dikelilingi sungai yang dijadikan sebagai pelabuhan pertama pasokan narkoba tersebut masuk ke daerah lain.
Hal ini mengakibatkan dengan mudahnya warga Kalsel dapat mendapat barang tersebut. "Salah satunya karena wilayah Kalsel dikelilingi sungai sebagai akses narkoba masuk," terangnya.
Ia berujar penyalahgunaan obat-obatan terlarang dengan harga di bawah standar seperti carnophen di kalangan remaja karena lemahnya peran hukum. Karena dulu "pil jin" ini tak termasuk dalam narkoba walaupun membahayakan. "Untuk itu DPRD mengambil langkah dan menyelesaikan Perda mengantisipasi narkoba dan zat adikitif, sehingga pelaku yang menggunakan carnophen walau tak termasuk narkoba dapat dijerat hukum," tambahnya.
Ia berharap dalam mengantisipasi ini semua tak hanya pemerintah atau pihak yang berwenang seperti polisi saja, tapi masyarakat harus ikut andil dalam melaporkan. "Kita atasi bersama-sama," pungkasnya. (puji/sip)
Posting Komentar