BERITABANJARMASIN.COM - Perlahan rencana pembangunan Jembatan Sungai Lulut mulai direalisasikan. Sebelum pembangunan fisik, harus dilakukan pembebasan lahan terlebih dahulu. Tim appraisal untuk menghitung nilai tanah pun disiapkan.
Kita tentu mafhum, lalu lintas di kawasan Jembatan Sungai Lulut ini sudah over capacity. Saban sore dan akhir pekan, jalur ini jadi langganan macet. Selain sempitnya ruas jalan, daerah ini juga terdampak urbanisasi effect. Karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjar.
Banyak perumahan mulai dibangun, dan warganya sebagian besar bekerja di Banjarmasin. Otomatis, saat prime time, yaitu berangkat dan pulang kerja, lalu lintas jadi sangat padat. Belum lagi ruas jembatan yang sempit menyebabkan efek bottle neck. Di mana kendaraan menumpuk di sebuah jalur sempit seperti leher botol yang sempit. Untuk itulah diperlukan jembatan dengan luas yang lebih lebar dan berkonstruksi permanen.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Banjarmasin, Akhmad Fanani, Senin (14/1/2019) memaparkan, pembebasan lahan ditarget selesai tahun ini. "Saat ini mulai memasuki tahapan appraisal. Kita juga data berapa persil yang akan dibebaskan," jelasnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Diuraikannya, anggaran pembebasan lahan Jembatan Sungai Lulut yang disiapkan di APBD 2019 sebesar Rp30 miliar. "Sudah disiapkan anggarannya, dan targetnya tahun ini pembebasan lahan ditarget rampung," ujarnya.
Sebagai informasi, appraisal merupakan sebuah proses yang dilakukan seorang ahli di bidangnya untuk membuat suatu penilaian dalam bentuk estimasi maupun prediksi atas nilai sebuah objek, dalam hal ini lahan. (arum/sip)
Posting Komentar