Prof Rosihan Adhani |
BERITABANJARMASIN.COM - Prof Rosihan Adhani berhasil mengukir sejarah menjadi guru besar pertama Fakultas Kedoketran Gigi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) setelah dikukuhkan pada sidang terbuka senat di Aula Rektorat Lantai 1 ULM, Kamis (31/1/2019).
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina. Pengukuhan guru besar ini menambah deret panjang guru besar yang dimiliki kampus tertua di Kalimantan itu sebanyak 45 orang.
Rektor ULM, Prof Sutarto Hadi mengungkapkan kegembirannya atas pengukuhan guru besar untuk ULM ini. "Alhamdulillah, ULM kembali menambah guru besarnya melalui Prof Rosihan Adhani, guru besar kedokteran gigi," ungkapnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Guru besar Pendidikan Matematika ini berharap ke depan ULM terus bisa menambah guru besar lagi mengingat target beliau paling tidak guru besar sebanyak 10 persen dari jumlah dosen yang ada. "Ini harus kita dorong terus, jumlah dokter kita ada 300 mudah-mudahan mereka bisa segera mengusulkan menjadi guru besar," terangnya.
Kemungkinan dalam waktu dekat jumlah guru besar akan terus bertambah melalui Fakultas Hukum yang sedang dalam proses. "Masih dalam proses di Jakarta semoga secepatnya," ujarnya.
Pengaruh guru besar bagi FKG yaitu menambah kualitas agar lebih bagus. Menurutnya, fakultas ini perlu perkembangan lebih lanjut.
Ditemui secara terpisah. Prof Rosihan Adhani yang baru saja dikukuhkan mengatakan, penelitian atau orasi ilmiah yang ia lakukan dengan tema 'Pendidikan dan Layanan Kedokteran Gigi Era Revolusi Industri 4.0' merupakan respon dari arus agar tidak tertinggal. "Kita diperguruan tinggi harus merespon agar tidak tertinggal. Yang bisa kita lakukan adalah mengembangkan sistem informasi paling dekat yang harus kita laksanakan," ujarnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi ini menuturkan di era industri 4.0 ini kita tidak bisa bekerja secara manual. Seperti pendaftaran, bayar SPP, dan penugasan serta nilai sudah bisa melalui internet. Melalui era industri 4.0 ini nanti tatap muka akan lebih dikurangi, sehingga para mahasiswa hanya perlu membuka internet dan mengakses terkait penugasan-penugasan.
Disamping itu, menurutnya ini adalah persiapan bagi dosen-dosen yang terlatih manual agar bisa berubah mengikuti zaman. "Jangan sampai terlihat tertinggal dari mahasiswanya," ujarnya.
Sedangkan untuk layanan dokter gigi akan terus berkembang bersama teknologi seperti gigi yang menyerupai bentuk asli. Terlebih trend yang terjadi di masyarakat pergi ke dokter gigi bukan hanya untuk berobat tapi beralih untuk kecantikan seperti implam, veneer dan menambal tanpa bor. "Ini akan menjadi semacam yang harus dipertimbangkan dengan kurikulum teradaptasi, jadi diperguruan tinggi kita harus mengintip perkembangan yang terjadi," paparnya. (puji/sip)
Posting Komentar