BERITABANJARMASIN.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berujar utang negara yang terus bertambah mencapai Rp 4.418,3 triliun merupakan sesuatu yang masih normal.
Pernyataan ini sontak mengejutkan masyarakat serta menimbulkan pertanyaan dibenak masyarakat apa hasil nyata dari penarikan utang tersebut? Sekarang, rasio utang pemerintah sebesar 29,98 persen dari total PDB yang berdasarkan data sementara sebesar Rp14.735,85 triliun.
Hal ini menggugah salah satu pengamat ekonomi Kalsel yang sekaligus akademisi Universitas Lambung Mangkurat, Ahmad Yunani angkat bicara.
Dia menuturkan seharusnya kita harus memahami pernyataan kata 'normal' tersebut lebih dulu. "Mungkin normal dalam arti kemampuan membayar kita masih cukup, namun dibandingkan jumlah utang sebelumnya nilai itu terlalu besar," paparnya kepada BeritaBanjarmasin.com, Sabtu (26/1/2019).
Dikatakannya, jika perekonomian normal dan stabil utang tidak masalah tapi dengan pertumbuhan ekonomi kita hanya 5,2 dan pendapatan pajak hanya tercapai kisaran 75 persen karena lesunya investasi dunia usaha. "Maka jumlah utang itu sesungguhnya merupakan warning, yang terpenting harus ada manajemen utang," pungkasnya. (puji/sip)
Posting Komentar