Ketua DPD PKS Banjarmasin, Hendra SE ME |
BERITABANJARMASIN.COM - Terkait pencapaian Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina terpilih sebagai Figur Wali Kota Terbaik Indonesia 2019 versi Seven Media Asia-Asian Global Council memantik tanggapan beberapa pihak.
Salah satunya Hendra, Ketua DPD PKS Banjarmasin, parpol yang mengusung Ibnu Sina dalam Pilwakot 2015 lalu. "Kami sangat bangga dengan beliau, inovasi dan kreativitas Pak Wali dalam hal ini untuk mengurangi sampah plastik, juga pembangunan wisata sungai sangat berdampak positif untuk masyarakat," ujarnya
kepada BeritaBanjarmasin.com, Selasa (26/2/2019).
Pakar ekonomi Kalsel ini menuturkan, pencapaian prestasi yang didapat juga harus dibarengi dengan pembenahan kota. Ada hal-hal yang harus dilakukan, mengingat Indonesia sudah memasuki era revolusi industri 4.0, maka permasalahan kota yang menuju metropolis adalah masalah transportasi dan kemacetan.
"Segeralah untuk membenahi masalah ini dengan serius, kemudian selain menjalankan pengurangan sampah plastik, harus diimbangi dengan manajemen persampahan yang lebih mumpuni, sehingga harus lebih banyak edukasi ke masyarakat, bahwa pemilahan sampah harus dimulai dari rumah tangga," paparnya.
Tak hanya sampai di situ, menurutnya masalah yang tak kalah serius yakni masalah "calap". "Drainase sudah harus standar internasional, bahkan selanjutnya masyarakat sudah harus memikirkan konsep biopori," tuturnya.
Sebagai aktivis #zerowaste, dirinya mengingatkan bahwa program pengurangan sampah plastik ini tidak bisa parsial, misalnya hanya mengganti kantong plastik dengan bakul purun, mengganti botol sekali pakai dengan tumbler, tapi harus menyeluruh, penyadaran secara serius pada lapisan rumah tangga. Menurutnya, kesadaran dari masing-masing individulah yang sangat penting dalam menyukseskan program-program ini.
"Cobalah sekarang kalau belanja makan dan minuman dengan membawa rantang sendiri, tolak sedotan plastik, tolak bungkus makanan dengan kertas plastik, cobalah konsumsi makanan minuman dalam seminar dan rapat-rapat dengan konsep "potluck", sehingga aktivitas nyampah itu bisa hilang, karena kesadaran masing-masing individu," ujarnya.
Ke depan, Hendra mengharapkan adanya pengurangan penggunaan kertas dalam pemerintahan, organisasi maupun individu. Selain itu, dikatakannya presensi kehadiran sudah harus menggunakan digital, proposal atau laporan-laporan juga sudah harus digital. "Bahkan di negara maju, MoU, surat-surat legal formal, produk-produk hukum, sudah digital dan terenkripsi secara internasional," pungkasnya. (puji/sip)
Posting Komentar