BERITABANJARMASIN.COM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel (KPw BI Kalsel) berencana menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar), Juli 2019 mendatang.
Hal ini disampaikan pihak KPw BI Kalsel saat mengadakan temu wartawan dalam membahas prospek perekonomian Kalsel. Kegiatan ini diselenggarakan di ruang baca perpustakaan lantai 4 KPw BI Kalsel, Selasa (26/2/2019).
Salah satu bahasan pada kegiatan tersebut mengenai percepatan ekonomi syariah di Kalimantan Selatan. Dalam menyiapkan kegiatan ekonomi syariah, BI Kalsel mulai mengajak pihak terkait, seperti pemerintah daerah agar ekonomi syariah menjadi representatif positive.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kalsel, Herwanto mengatakan, BI Kalsel ingin menyampaikan, bahwa perekonomian syariah tidak hanya terbatas perbankan syariah. "Perbankan syariah hanya sebagian kecil dari perekonomian syariah," katanya.
KPw BI Kalsel, ujarnya, berupaya dan berkomitmen untuk menyelenggarakan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Indonesia Timur pada Juli 2019 mendatang.
FESyar merupakan salah satu event rangkaian kegiatan ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival), yaitu event ekonomi dan keuangan syariah terbesar dan terdepan di Indonesia yang mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan dengan perekonomian sektor riil.
FESyar diarahkan untuk mendukung pelaksanaan strategi Pencapaian Halal Supply Chain, yaitu pilar pengembangan blueprint EKSyar yang meliputi: strategi Penguatan sektor Pertanian yang Terintegrasi (Integrated Farming), Penguatan Sektor Industri Pengolahan (Food and Fashion), Penguatan Sektor Energi Terbarukan (Renewable Energy), dan Pengembangan Sektor Wisata Halal (Halal Tourism) yang merupakan salah satu upaya pengembangan ekonomi syariah di Kalimantan Selatan.
Berdasarkan data yang ada pada Bank Indonesia (BI) Kalsel, Perekonomian Kalimantan Selatan berpeluang tumbuh meningkat secara moderat pada 2019, ini sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perekonomian Indonesia berpeluang meningkat pada 2019 dengan proyeksi APBN sebesar 5,13 persen dan proyeksi Bank Indonesia pada kisaran 5,0-5,4 persen. (maya/sip)
Posting Komentar