BERITABANJARMASIN.COM - Husnah, janda berusia 70 tahun ini masih harus bekerja keras di masa rentanya, agar dapat bertahan hidup. Dengan menjajakan kue setiap hari, Husnah rela berjalan sejauh 1,5 kilometer setiap harinya untuk menjemput rezeki.
Kue-kue yang dia jual bukan olahannya sendiri melainkan buatan orang lain. Husnah hanya mengambil sedikit bagian keuntungan dari hasil penjualan kue tersebut. Wanita yang seharusnya sudah beristirahat di rumah menikmati masa tua ini, masih begitu rajin dan bugar untuk wanita seusianya.
Kerasnya hidup di ibukota serta tuntutan hidup memenuhi kebutuhan sehari-harilah yang mengharuskan janda satu ini tetap bekerja. Husnah sendiri tinggal di sebuah kontrakan di Jalan Kelayan A, Gang Arafah 4 Banjarmasin. Dia sehari-hari berkeliling menjajakan kue hingga ke Pasar Antasari. Husna juga mengeluhkan kakinya yang sakit karena berjalan kaki sehari-hari.
“Sering sakit kaki, tapi ya mau gimana lagi kalau tidak berjualan kue ya tidak bisa bayar kontrakan,” ucapnya lirih.
Selama 30 tahun tinggal di Banjarmasin, Husnah pernah menumpang di dapur sebuah rumah. Namun, dua tahun terakhir Ia terpaksa tinggal di kontrakan karena rumah tersebut dijual pemiliknya. Rumah yang ia kontrak pun penuh dengan kesederhanaan, berukuran 2×6 meter dan diterangi dengan bohlam yang mulai redup.
Husnah juga harus menghidupi anaknya yang mengalami difabel mental. Bani, lelaki berusia 30 tahun yang sudah beberapa kali dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Ketiadaan biaya dan tenaga membuat Husnah tak bisa banyak berbuat untuk Bani. Beruntung, gangguan yang dialami anaknya itu masih bisa terkendali. “Anaknya sering main ke pasar, tapi tidak mengganggu orang lain kok, saya hanya bisa mendoakannya,” mata Husnah tampak berkaca-kaca kala bercerita soal anaknya.
Tak ada pilihan bagi Husnah selain terus berjuang sendirian. Sanak keluarga yang masih ada pun nasibnya tak jauh beda. Meski dalam kondisi ekonomi yang sulit, Husnah tak ingin mengemis. Keyakinan akan kejaiban rezeki begitu kuat tertanam di jiwanya.
"Meski tua begini pantang untuk meminta-minta, Alhamdulillah Allah menggerakkan orang-orang baik untuk membantu saya,” tutur Husnah.
Mengetahui hal ini, berdasarkan informasi yang diterima BeritaBanjarmasin.com, tim Mobile Social Rescue (MSR) Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Selatan datang menyampaikan bantuan untuk Husnah.
Koordinator Program Muhammad Budi Rahman menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan merupakan amanah donatur yang dititipkan melalui ACT. “Ibu Husnah adalah sosok yang perlu dibantu karena meski sudah lanjut usia namun semangat dan prinsip hidupnya luar biasa, layak diapresiasi. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban beliau,” ujar Budi. (puji/sip)
Posting Komentar