BERITABANJARMASIN.COM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Yusuf Effendi merasa bangga dengan capaian SMKN 5 Banjarmasin, yang kini termasuk 25 besar sekolah terinovatif di Indonesia.
Setelah berinovasi menyulap sampah plastik menjadi bensin, pelajar SMKN 5 Banjarmasin juga membuat kompor briket berbahan kaleng bekas. Untuk bahan bakar, mereka menggunakan briket serbuk kayu.
"Tidak mudah mengembangkan bakat dan inovasi yang bahkan belum pernah terpikir oleh masyarakat luas," kaya Yusuf, kepada BeritaBanjarmasin.com, Jumat (15/2/2019).
Kompor berbahan bakar briket serbuk kayu tersebut bisa berpotensi menghemat pengeluaran rumah tangga jika dikembangkan lebih lanjut. Seperti diberitakan sebelumnya, pelajar SMKN 5 Banjarmasin membuat produk sampah plastik menjadi bahan bakar minyak tanah, bensin, dan solar. Dari 10 kilogram sampah plastik disulap menjadi enam liter solar, 1,5 liter minyak tanah dan satu liter bensin.
Menurut guru pembimbing jurusan teknik permesinan, Abdul Wahab tidak ada persiapan khusus dalam pendaur ulangan sampah plastik tersebut untuk menjadi bahan bakar.
Meski diakui Abdul Wahab tidak mudah dalam pengembangan inovasi tersebut. Membutuhkan proses tidak sedikit, namun dengan hasil yang memuaskan bahkan bisa dipresentasikan pada perusahaan ternama. "Mudahan nantinya kita bisa menang di Jakarta maupun di Jepang," tuturnya kepada beritabanjarmasin.com, Jumat (15/2/2019).
Menanggapi hal itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengapresiasi inovasi tersebut. Terlebih berhubungan langsung dengan program daur ulang sampah plastik. Tentu sangat berhubungan dengan upaya Pemkot Banjarmasin untuk menanggulangi sampah plastik. "Saya berharap inovasi seperti ini bisa tetap dikembangkan dan dipertahankan," kata dia. (arum/sip)
Posting Komentar