ilustrasi: Mongabay/jemidelvian |
BERITABANJARMASIN.COM - Bakul purun, tas unik khas Kalsel adalah anyaman yang terbuat dari batang purun, yang merupakan jenis tumbuhan rerumputan. Tanaman purun ini biasanya hidup di lahan yang basah ataupun di rawa-rawa.
Kerajinan purun ini banyak berkembang di Banjarmasin dan Suku Banjar ini sudah terkenal sejak dulu sebagai perajin anyaman. Hal ini dikarenakan menurut pandangan urang Banjar "Bauntung" yang artinya juga harus memiliki keterampilan agar bisa hidup secara mandiri.
Tumbuhan yang hidup di Kalsel ini banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan mereka (suku banjar, red). Seperti pemanfaatan purun yang tumbuh subur yang tersebar di wilayah Kalsel.
Purun dijadikan sebagai kerajinan turun temurun dikarenakan batang purun memiliki serat yang kuat sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku membuat anyaman seperti bakul.
Untuk menghasilkan produk kerajinan bakul ini ada beberapa tahap pembuatan yang dilalui, yang pertama purun dijemur sampai kering kemudian diberi pewarnaan dengan air mendidih yang diberi warna lalu dijemur lagi.
Tidak menutup kemungkinan banyak yang suka dengan warna asli purun ini. Terakhir, agar memudahkan dalam pengayaman bakul, bahan ini di tumbuk dengan kayu ulin. Biasanya para pengrajin lebih suka dengan menggunakan cara tradisional mereka walaupun di masa sekarang bahan baku sudah bisa diolah menggunakan mesin.
Di Kota Banjarmasin sendiri bakul semakin meningkat pamornya, hal ini tidak lepas dari suksesnya kota ini dalam menekan penggunaan plastik terutama di pasar modern. Bakul dijadikan sebagai alternatif pengganti plastik. Ini membawa berkah pagi para perajin anyaman yang tujuannya untuk mengembangkan industri kerajinan lokal.
Ratih seorang ibu rumah tangga di Banjarmasin misalnya, mengatakan sudah biasa berbelanja ke pasar menggunakan bakul purun. Selain efisien juga mendukung larangan kantong plastik. "Kalau untuk saya sudah biasa menggunakan bakul ini, mungkin bagi orang yang belum terbiasa menggunakannya akan sedikit susah," ujarnya saat ditemui wartawan BeritaBanjarmasin.com, Sabtu(2/2/2019). (maya/sip)
Posting Komentar