BERITABANJARMASIN.COM - Dilansir dari detik.com, Ekonomi Indonesia pada 2018 tercatat tumbuh sebanyak 5,17 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 5,07 persen.
Kendati mengalami kenaikan, hal ini masih dikatakan jauh dari target pemerintah yang mana pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa tumbuh di kisaran 7 persen. Namun, fakta dilapangan hampir 5 tahun berlalu target tersebut masih saja meleset dan tak kunjung tercapai.
Tentunya bukan tanpa sebab, banyak faktor yang tak terduga menghambat laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia baik dari internal dan eksternalnya. Capaian pertumbuhan ekonomi ini memantik reaksi dari sejumlah pihak dengan positif dan negatif.
Salah satunya, pengamat ekonomi Kalsel, sekaligus dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM, Hendra menuturkan bahwa angka ideal masyarakat Indonesia dapat dikatakan sejahtera memang harus di angka 7 persen, namun target setinggi itu tanpa diimbangi dengan pengelolaan manajemen kebijakan yang tepat, pasti mustahil tercapai.
"Harus ada pengelolaan manajemen yang tepat untuk mencapainya," ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Ia berujar untuk mendapatkan efek stimulus Keynesian, pembangunan infrastruktur bisa mempercepat kenaikan angka pertumbuhan ekonomi, namun ada hal lain yang diperhatikan.
"Namun perlu diingat bahwa multiplayer effect yang diharapkan untuk mengikutsertakan kenaikan PDB dan peningkatan lapangan pekerjaan berjalan lambat," paparnya.
Dikatakannya, bisa jadi kebijakan ini kurang tepat guna. Oleh karena pertumbuhan konsumsi rumah tangga cenderung tidak meningkat. Hendra mengungapkan kita tidak bisa menyalahkan pemerintah, kalau menganggap faktor eksternal menjadi biang keladinya.
"Saya rasa Bu Menteri Sri Mulyani juga sangat kompeten untuk mengatasi lepasnya target ini, namun demikian pasti ada yang kurang tepat dengan beberapa kebijakan pemerintah lainnya, karena ini merupakan modal penting agar faktor eksternal tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap perekonomian kita," tandasnya. (puji/sip)
Posting Komentar