BERITABANJARMASIN.COM - Gerakan sejuta bakul purun sebagai solusi larangan kantong plastik resmi diluncurkan pagi ini (14/2/2019) di Pasar Teluk Dalam dan Pasar Pandu. Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina "membocorkan" beberapa fakta membahayakan, soal kantong plastik. Apa itu?
Di hadapan masyarakat, pedagang dan jajaran SKPD yang berhadir dalam peluncuran Gerakan sejuta bakul purun, wali kota pertama di Indonesia yang berani melarang kantong plastik ini menyebutkan, kantong plastik bisa memicu beberapa penyakit dalam jangka panjang.
"Kalau Pian tahu kantong plastik kresek hitam itu, jangan sekali-kali dipakai membungkus makanan. Bahaya bagi kesehatan," tegas mantan wakil rakyat di DPRD Kalsel ini.
Ia pun memaparkan, gerakan sejuta bakul purun juga sekaligus menandai tiga tahun kepemimpinannya di Kota Banjarmasin bersama Hermansyah. Di tiga tahun memegang amanah memimpin Banjarmasin, selama dua tahun Perwali Nomor 18/2016 tentang Larangan Penggunaan Kantong Plastik sudah dilaksanakan. "Jadi tahun ini kita coba terapkan di dua pasar tradisional, yaitu Pasar Teluk Dalam dan Pasar Pandu," ujar suami dr Siti Wasilah tersebut.
Kebijakan anti mainstream ini, kata dia, bukan tanpa halangan. Semula banyak pula yang mengeluh, susahnya berbelanja tanpa kantong plastik. Bahkan protes juga dilayangkan oleh pengusaha ritel, karena ditokonya tak boleh lagi menyediakan kantong plastik. "Ya awalnya banyak yang mengeluh, tapi bapak ibu hari ini bisa rasakan sendiri dampaknya. Sampah kita bisa berkurang hingga 15 persen, dan anak-anak kita pun mulai semangat membawa tumbler, mengurangi beban sampah di kota ini," urainya.
Ia pun kembali menceritakan kebiasaan para orang tua zaman dahulu di Kalimantan Selatan. Tak seperti sekarang berbelanja ke pasar serba kantong plastik. Dulu orang menggunakan bakul purun, dan jelas lebih sehat dan tak menambah sampah. "Tapi ini semangatnya adalah diet atau mengurangi. Cobalah bawa dulu toples atau wadah untuk wadah belanja ikan misalnya, dan kemarin saya tanya para pedagang alhamdulilah rata-rata setuju. Biar aja kaya urang bahari, pakai bakul purun, ini jalan yang benar," ucapnya, disambut tepuk tangan dan senyuman warga yang hadir.
Rencananya hari ini sekitar lima ribu bakul purun dibagikan di dua pasar tradisional. Penggunaan bakul purun ternyata juga dicontoh daerah lain, bahkan dalam acara pemerintahan, kini juga mulai menggunakan bakul purun dari Banjarmasin sebagai wadah dokumen dan souvenir. (sip/sip)
Posting Komentar