 |
| ilustrasi: ultimagz |
BERITABANJARMASIN.COM - Bank Sampah Induk di Jalan HKSN, Alalak Utara, Banjarmasin Utara menarik untuk diperhatikan. Pekan ini pengelola membuat inovasi dengan agenda Ecobrick Party, serta edukasi bank sampah untuk masyarakat.
Mengutip dari Wikipedia, ecobrick adalah botol plastik yang dikemas dengan plastik dengan kepadatan tertentu untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobrick digunakan untuk membuat furnitur modular, ruang taman, dan bangunan skala penuh seperti sekolah dan rumah.
Hal inilah yang dilakukan di Banjarmasin Utara. Sampah plastik dikumpulkan dengan pola 3R (reduce, reuse, recycle). Kemudian dimanfaatkan untuk menjadi sesuatu yang bernilai guna. Melalui Perwali Banjarmasin Nomor 18 Tahun 2016, upaya pengurangan penggunaan kantong plastik memang terus dilakukan.
 |
| dok. Humpro Banjarmasin |
Di Banjarmasin Utara misalnya, ecobrick dibuat menjadi papan komitmen mengurangi penggunaan sampah plastik. Seperti terlihat di Bank Sampah Induk Jalan HKSN, Alalak.
Lalu bagaimana cara membuat ecobrick? Seperti dilansir dari zerowaste.id, berikut cara membuat ecobrick. Botol plastik apa pun dapat digunakan untuk membuat Eco-brick, tetapi botol yang paling tepat untuk digunakan ditemukan berukuran 500 ml. Siapkan botol plastik, sampah non organik dan non biologi, gunting dan kayu/tongkat untuk memadatkan.
Walaupun terlihat mudah, namun pada proses pembuatannya ada beberapa hal yang perlu diketahui
1. Botol harus dalam keadaan bersih dan kering
2.Sampahplastik pun harus dalam keadaan bersih dan kering untuk menghindari bakteri tumbuh di dalam botol ecobrick
3.Putar dan tekan-tekan tongkat dan pastikan bahwa isinya padat dan merata di seluruh botol. Ini membantu memastikan bahwa botol tidak memiliki rongga dan memiliki sifat padat yang mirip dengan balok beton.
4. Untuk menguji kepadatan, kita bisa menekan botol dari luar. Ecobrick yang baik adalah saat botol tidak akan kempes dan tidak mengeluarkan bunyi ketika ditekan.
Selamat mencoba. (sip/sip)
Posting Komentar