BERITABANJARMASIN.COM - Kepala Dishub Kota Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik menegaskan, larangan penumpang berada di atas atap kelotok sesudah sesuai dengan aturan. Selain itu, demi menjaga keamanan para penumpang kelotok susur sungai.
Bahkan, kemarin (3/3/2019) para juragan kelotok telah bertemu dengan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina membahas polemik ini. Kesepakatannya, kelotok akan didesain ulang lebih terbuka, bertahap selama enam bulan. Sehingga tak ada lagi penumpang di atas atap kelotok.
"Mungkin mereka belum menyadari bahayanya duduk ataupun berdiri di atas kelotok, kami cuma ingin menjaga keselamatan para penumpang," tegas Ichwan.
Ia menambahkan, rencananya akan menurunkan 150 personel dan empat buah speedboat untuk pengamanan di Jalur Sungai Martapura. "Ini demi keselamatan masyarakat, sesuai peraturan hukum yang berlaku tidak membenarkan penumpang susur sungai duduk di atas atap kelotok," jelasnya.
Ichwan menekankan, adanya penumpang di atas atap kelotok itu membahayakan. Sehingga perlu ditertibkan. Apalagi sudah ada solusi, yaitu mengubah desain kelotok di Siring Menara Pandang dan Patung Bekantan, lebih terbuka.
Sehingga tak perlu naik ke atas atap kelotok lagi jika ingin menikmati pemandangan sungai dan menikmati angin sepoi-sepoi. (arum/sip)
Posting Komentar