Nenek Asiyah |
BERITABANJARMASIN.COM - Tak ingin menyusahkan anak, Asiyah, nenek berusia 57 tahun ini ternyata sudah 10 tahun menjalani aktivitas sebagai pemulung. Sampah botol plastik dikumpulkannya untuk mendapat penghasilan.
Ketika ditemui jurnalis BeritaBanjarmasin.com, Senin (8/4/2019), Asiyah menuturkan, saat ini ia tinggal bersama salah satu anaknya di Jalan Simpang Lima, Tanjung Pagar, Kelayan, Banjarmasin Selatan. Ia memiliki lima orang anak dan kelimanya sudah berkeluarga.
"Salah satu anak saya jualan bensin eceran, sedangkan suaminya jualan sayur. Saya tak ingin menyusahkan anak. Ya sehari-hari keliling cari botol bekas untuk dijual lagi (ke pengepul)," tuturnya.
Nenek Asiyah hampir saban hari berjalan kali dari rumahnya. Sejak pukul tujuh pagi sampai kadang-kadang pukul 10 malam dengan mendorong gerobak sambil mengais botol-botol plastik yang ditemuinya di jalan atau di tempat sampah."Kadang ada pemberian orang-orang yang kasian. Diberi duit dan nasi," ucapnya lirih.
Untuk penghasilan sehari-hari dari mencari sampah botol plastik, ternyata hanya di kisaran Rp10.000 dan paling banyak Rp20.000 per hari. Jumlah ini jelas sangat tak sebanding dengan lelah yang dirasakan.
Nenek Asiyah pun menceritakan, dulunya ia pernah bekerja sebagai petani alias bahuma. Namun sawah yang dulu ditanami padi, sudah dijual. "Sebelumnya pernah bahuma," katanya. (fitri/sip)
Posting Komentar