BERAKSI - Kostum dirancang sendiri. |
BERITABANJARMASIN.COM - Menjadi seorang seniman sekaligus perancang kostum karnaval tentunya tidak mudah, seperti yang dilakukan Zulkipli pria asal Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini memiliki kesenangan dan kecintaan terhadap budaya Daya dan Banjar.
Selain membuat dan merancang kostum sendiri, Zulkipli pun juga menggunakannya dalam setiap acara-acara karnaval. "Senang aja bisa mengembangkan bakat di bidang karnaval budaya Dayak," ucapnya kepada jurnalis BeritaBanjarmasin.com, Senin (29/4/2019).
Untuk kontum-kostum yang sudah Zulkipli buat seperti kostum warrior of Dayak, Putri Juhu, King of Haruai, Hutan Bambu, dan The King of Enggang.
Zulkipli juga sudah banyak memenangkan festifal yang dia ikuti, seperti Festival Pasar Terapung beberapa waktu lalu. Zulkipli mampu meraih juara satu pada tahun 2016, juara harapan satu dan tiga di tahun 2018. Lalu ada pula Festival Nansarunai Jajaka Barito Timur, Kalteng juara satu kategori flora fauna 2018, juara satu kategori tokoh legenda 2018, dan masih banyak lagi beberapa lomba kostum karnaval yang Rizal dapatkan.
Untuk ide desain kostum yaitu dari imajinasi, kreativitas dan sebagian melihat dari youtube,bdan untuk bahan-bahan pembuatan kostum Zulkipli membelinya dari Banjarmasin dan Kota Malang. "Di Barabai nggak lengkap untuk perlengkapan karnaval," ucapnya.
Lama pembuatan satu buah kostum bisa memakan waktu sekitar satu minggu sampai satu bulan tergantung dari kerumitan dan bahan yang digunakan. Zulkipli merasa senang bakatnya tersalurkan kemudian banyak mendapat teman-teman baru, sedangkan untuk masalah yang sering Zulkipli hadapi dalam pembuatan kostum sendiri yaitu dari dana. Karena untuk membuat satu buah kostum bisa menghabiskan uang Rp 3 juta bahkan bisa lebih. (fitri/sip)
Posting Komentar