BERITABANJARMASIN.COM - Aktivis Aliansi BEM se-Kalsel mengkritik penitipan logistik pemilu kotak surat suara di area kampus oleh KPU, Selasa (2/4/2019). Mereka menyampaikan hal ini ke Bawaslu Kalsel.
Kritik dari para mahasiswa ditanggapi langsung oleh Komisioner Bawaslu Kalsel, Nur Kholis Majid. Menurutnya, selama ini belum ada laporan terhadap logistik yang ada di kampus. "Kami akan kaji sesuai mekanisme di Bawaslu," ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Ditambahkannya, logistik adalah otoritas KPU sehingga kotak surat suara sebagai bagian alat kelengkapan, harus diamankan oleh KPU. Selain itu Bawaslu juga mengimbau kepada KPU untuk mensosialisasikan semua tahapan agar KPU lebih maksimal dengan waktu yang ada, sehingga masyarakat bisa memahami tentang regulasi pemungutan dan perhitungan suara. "Saya harap ditindaklanjuti KPU dan mahasiswa juga aktif menyampaikan ke KPU," tegas dia.
Taufik Hidayat, Ketua BEM ULM mengatakan Bawaslu hendaknya mensterilkan tempat penyimpanan logistik. "Penempatan Logistik di aula FISIP ULM agar bisa disterilkan karena merupakan tempat pendidikan," cetusnya. (maya/sip)
Posting Komentar