BERITABANJARMASIN.COM - Dalam menangani kasus pengaduan masyarakat Kalsel, Ombudsman RI Perwakilan Kalsel harus teliti dan berani. Lalu apa saja suka dan duka menjadi pelayan publik di Ombudsman?
Kepada Jurnalis BeritaBanjarmasin.com Sophian Hadi Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan Ombudsman RI Perwakilan Kalsel menceritakan pengalaman dalam mengemban tanggung jawab dan tugasnya, Selasa (9/4/2019).
Ia mengatakan, paling senang jika berhasil menangani laporan masyarakat. Dirinya mencontohkan misal ada yang menuntut ganti rugi setelah dimediasi dan instansi mau mengganti rugi kepada si pelapor maka urusan tersebut tuntas untuk ditangani.
 |
| Sophian Hadi, Ombudsman Kalsel |
Contoh lainnya dalam hal penerbitan sertifikat yang beberapa tahun belum terselesaikan, kemudian pelapor mengadukannya, dari laporan masyarakat itu cepat terselesaikan oleh pihak Ombudsman. "Masyarakat senang kami pun ikut senang berhasil membantu lewat penanganan yang dilakukan," tuturnya.
Penanganan laporan ini menurutnya tergantung dari itikad baik dari instansi yang dilaporan, jika instansi tersebut mau menjalankan saran dan rekomendasi Ombudsman maka laporan masyarakat juga cepat selesai.
Ombudsman dalam menangani laporan masuk ada beberapa pilihan yang dilakukan seperti meminta penjelasan secara langsung, pemeriksaan lapangan dan meminta penjelasan lewat surat atau telepon.
Dirinya mencontohkan hal kurang mengenakkan saat di lapangan. Misalnya kasus pengaduan di sekolah, pada saat klarifikasi pihak sekolah kurang baik dalam menyambut itikad baik dari pihak Ombudsman dan juga penyeleasian kasus yang belum selesai karena kasusnya yang rumit sehingga perlu penanganan lebih untuk menutup kasus tersebut. "Itu salah satu dukanya yang kita lalui," pungkasnya. (maya/sip)
Posting Komentar