FGD Parang ULM |
BERITABANJARMASIN.COM - Pusat Kajian Anti Korupsi Dan Good Governance (Parang) ULM menyelenggarakan Focus Grup Discussion (FGD) "Mencegah Politik Uang dan Golput untuk Legitimasi dan Integritas Pemilu 2019 di Capung Cafe, Kamis (11/4/2019).
Ketua Pusat Kajian Anti Korupsi dan Good Governance (Parang) ULM, Ahmad Fikri Hadin saat membuka diskusi mengatakan, politik uang bisa dalam bentuk bervariasi. Bahkan perbaikan infrastruktur pun bisa masuk kategori politik uang. "Politik uang harus diawasi, untuk pelaksanaan pemilu berkualitas," tegasnya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Kalsel, Nurcholis Majid menjelaskan Bawaslu dalam waktu dekat pada akan melakukan pengawasan lebih intens untuk meminimalisir terjadinya politik uang.
Ada tiga langkah yang ada di Bawaslu yaitu pencegahan, pengawasan dan penindakan. Aspek yang dikembangkan sekarang adalah pencegahan, langsung turun ke lapangan sebagai bentuk konkret dalam mencegah. "Terutama dalam hal politik uang dan ini perlu juga dukungan dan bantuan dari masyarakat," ujar dia.
Dalam diskusi itu, Komisioner KPU Kalsel, Nurzazin turut angkat suara. Menurutnya, dari pihak Bawaslu, KPU dan DKPP berusaha dan terus membantengi diri dalam menjaga integritas. Masyarakat, kata dia, harus bisa membedakan mana yang baik untuk dipilih menjadi pemimpin dan tidak terpengaruh pada politik uang sehingga terselenggaranya pemilu yang berintegritas.
Zainal Helmi Ketua PWI Kalsel memaparkan pentingnya peran media dalam memberikan informasi yang akurat dan terpercaya karena media sebagai pilar demokrasi. Mengutip dalam salah satu karya Mahfud MD ia mengatakan pilar demokrasi yang dapat dipercaya nomor satu adalah media kemudian diikuti eksekutif, legislatif dan terakhir yudikatif.
Kegaitan ini selain menghadirkan anggota Bawaslu dan KPU Kalsel juga mengundang akademisi, aktivis, dan pengamat yang saling menyampaikan pandangannya dalam diskusi pada forum tersebut. (maya/sip)
Posting Komentar