Rifki, mahasiswa Unhas Makassar |
BERITABANJARMASIN.COM - Museum Wasaka memang menjadi pusat peninggalan sejarah benda-benda bersejarah perjuangan rakyat Banjar melawan penjajah, setiap hari Museum Wasaka yang terletak di kawasan Banua Anyar ini selalu dikunjungi oleh masyarakat yang ingin tahu sejarah atau sekadar berwisata.
Bahkan ada yang memang ingin meneliti secara khusus sejarah perjuangan rakyat Banjar, seperti yang ditemui jurnalis Beritabanjarmasin.com saat berkunjung ke Museum Wasaka, Jumat (12/4/2019).
Rifki seorang pemuda yang jauh-jauh dari Kota Makassar datang ke Banjarmasin tertarik untuk mempelajari sejarah masyarakat Banjar Kalimantan Selatan dalam berjuang melawan kolonial. "Ini menarik keinginan saya berkunjung ke Banjarmasin," tuturnya.
Rifki sendiri adalah mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar. Ia memang dari kecil sudah menyukai hal-hal tentang sejarah.Rifki pernah membaca sejarah masyarakat Banjar yang pernah sampai ke Afrika, yaitu Madagaskar.
Dari situlah Rifki mulai tertarik mempelajari dan mengenal sejarah masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan."Saya datang sendiri ke sini, tertarik mempelajari sejarah perjuangan rakyat Banjar," katanya.
Mengutip dari theconversation.com, berdasarkan tulisan dari Francois-Xavier, Nicolas Brucato, Universite de Toulouse III, dengan judul "Cerita Orang Banjar Menjadi Leluhur Orang Madagaskar dan Komoro" dijelaskan bahwa, perpindahan manusia berkorelasi dengan volume dagang (yang diperkirakan dari rekaman sejarah).
Selama 2000 tahun terakhir, volume dagang di sekitar pesisir Samudra Hindia naik turun. Ilmuwan telah menentukan empat fase perdagangan dalam jaringan niaga Samudra Hindia.
Fase pertama dimulai dengan berkembangnya rute Jalur Sutra (abad ke-1 hingga 5) yang membawa barang dagangan dan ide-ide antara Cina, Eurasia, dan Asia Selatan. Fase kedua menyusul pada abad ke-6 hingga 10 dengan menyebarnya Islam dan pedagang dari Arab. Fase ketiga datang dengan munculnya rute maritim yang dimulai pada abad ke-11 hingga 15. Fase keempat dimulai dengan kedatangan orang Eropa pada abad ke-16, yang secara drastis mengubah jaringan perniagaan dunia hingga saat ini.
Percampuran antara orang Banjar dan orang Afrika Timur di Komoro terjadi ketika puncak fase kedua. Sementara, perpindahan orang Banjar ke Madagaskar terjadi pada puncak fase ketiga. (fitri/sip)
Posting Komentar