MENJADI badut dengan kostum kartun Doraemon dan Elsa Frozen hampir setiap akhir pekan dilakoni Fajar dan Andi. Andi kesehariannya bekerja bangunan sedangkan Fajar seorang pelajar SMA di Banjarmasin.
Jurnalis: Fitri, Banjarmasin.
Saat ditemui jurnalis BeritaBanjarmasin.com di Siring Menara Pandang, Jalan Piere Tendean, Ahad (21/4/2019), Andi dan Fajar sedang berdiri sambil melambai-lambai kepada anak-anak yang lewat mencuri perhatian untuk berfoto dengan mereka.
Bukan hal mudah sebenarnya, karena kostum yang mereka pakai boleh dibilang amat gerah dan berbobot cukup berat. Namun demi menjemput rezeki, dua lelaki ini rela saja, apalagi yang mereka lakukan adalah perkerjaan halal.
Untuk yang ingin berfoto-foto, Andi dan Fajar tidak mematok biaya melainkan suka rela dari masyarakat yang memberinya. Saat ditanya mengenai adanya badut-badut lain, ia tak merasa terlalu ambil pusing. "Alhamduillah sih ya rezeki masing-masing jadi gak papa," ucapnya.
Untuk penghasilan menjadi badut sendiri paling banyak Andi dan Fajar bisa mendapat 1.200.000 dalam sehari jika ramai. Sedangkan kalau sepi bisa di bawah satu juta. Tapi jangan dibayangkan uang itu hanya untuk berdua, melainkan harus dibagi lagi dengan yang empunya kostum. "Kostumnya pinjam sama temen cuma penghasilannya jadi dibagi tiga," ucapnya.
Untuk suka dukanya selama menjadi badut, kadang merasa kelelahan karena banyak berdiri sambil memakai kostum yang cukup berat. Terutama bagian kepala, selain itu jika sepi otomatis pendapatan mereka sedikit, sedangkan hasilnya dibagi tiga dengan yang menyewakan kostum. "Tapi kalau buat keluarga selalu semangat lah," ucap Andi.
Mereka berdua senang bisa menghibur anak-anak, senang melihat wajah ceria saat anak-anak melihat mereka dengan kostum Elsa Frozen dan Doraemon. "Kayak liat anak sendiri jadi semangat lah," ucap Andi pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan setiap harinya. (fitri/sip)
Posting Komentar