BERITABANJARMASIN.COM - Palmer Keen, seorang etnomusikolog asal California, Amerika Serikat mengakui Indonesia adalah negara yang kaya akan musik tradisional dengan ciri khas daerahnya masing-masing.
Ini disampaikannya dalam diskusi yang dilaksanakan di Gedung Wargasari, Taman Budaya Kalimantan Selatan, Jumat (17/5/2019) sore. "Fokus, musik tradisional yang tidak bisa ditemui di tempat lain. Musik paling beragam," ucapnya.
Ia mengaku yang selama tujuh tahun ini melakukan riset tentang musik tradisional Indonesia menggunakan berbagai pendekatan dan metode dalam risetnya.
Melihat, mendengar dan mencatat (merekam) merupakan upaya para etnomusikolog memposisikan musik tradisi yang masih hanya dinikmati oleh masyarakat pemiliknya saja bisa diketahui dan diminati oleh masyarakat yang lebih luas.
Beberapa pekan lalu Palmer telah mengunjungi daerah-daerah di Kalimantan Selatan Tabalong (Upau), Balangan (Kapul/Halong), Hulu Sungai Selatan (Loksado dan Malinau), dan Hulu Sungai Tengah (Barikin).
Antusias peserta sangat besar ketika sharing terkait musik ini berlangsung. Disisi lain, Suharyanti, Kepala UPTD Taman Budaya Kalsel menuturkan dukungannya terhadap kegiatan seperti ini karena berkaitan dengan kesenian.
Dirinya juga berujar masyarkat harus bangga karena seorang Palmer Keen kepincut pada musik tradisional yang ada di Kalimantan Selatan. "Kita patut bangga, bahwa seorang Palmer Keen tertarik dengan etnis musik kita," paparnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Ini juga bisa menjadi wadah promosi bagi musik tradisional yang dimiliki Kalsel lebih dikenal dikancah internasional. "Karena selama inikan kebanyakan musik daerah lain saja," tandasnya. (puji/sip)
Ini disampaikannya dalam diskusi yang dilaksanakan di Gedung Wargasari, Taman Budaya Kalimantan Selatan, Jumat (17/5/2019) sore. "Fokus, musik tradisional yang tidak bisa ditemui di tempat lain. Musik paling beragam," ucapnya.
Ia mengaku yang selama tujuh tahun ini melakukan riset tentang musik tradisional Indonesia menggunakan berbagai pendekatan dan metode dalam risetnya.
Melihat, mendengar dan mencatat (merekam) merupakan upaya para etnomusikolog memposisikan musik tradisi yang masih hanya dinikmati oleh masyarakat pemiliknya saja bisa diketahui dan diminati oleh masyarakat yang lebih luas.
Beberapa pekan lalu Palmer telah mengunjungi daerah-daerah di Kalimantan Selatan Tabalong (Upau), Balangan (Kapul/Halong), Hulu Sungai Selatan (Loksado dan Malinau), dan Hulu Sungai Tengah (Barikin).
Antusias peserta sangat besar ketika sharing terkait musik ini berlangsung. Disisi lain, Suharyanti, Kepala UPTD Taman Budaya Kalsel menuturkan dukungannya terhadap kegiatan seperti ini karena berkaitan dengan kesenian.
Dirinya juga berujar masyarkat harus bangga karena seorang Palmer Keen kepincut pada musik tradisional yang ada di Kalimantan Selatan. "Kita patut bangga, bahwa seorang Palmer Keen tertarik dengan etnis musik kita," paparnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Ini juga bisa menjadi wadah promosi bagi musik tradisional yang dimiliki Kalsel lebih dikenal dikancah internasional. "Karena selama inikan kebanyakan musik daerah lain saja," tandasnya. (puji/sip)
Posting Komentar