BERITABANJARMASIN.COM - Malam puncak pemutaran Film Banjar 2019 diselenggarakan Forum Sineas Banua dengan menayangkan dua film lokal. Pemutaran film ini bertujuan membuka ruang temu antara film maker dengan penonton langsung.
Kepada BeritaBanjarmasin.com Ade Hidayat selaku pembina di Forum Sineas Banua menuturkan, karya lokal jarang terekspos secaca massal sehingga perlu membuka ruang temu. "mencoba bertemu langsung dengan penonton," tuturnya.
Ini juga berawal dari keresahan, berdasarkan data yang ia dapat, tidak ditemukan adanya karya film maker lokal yang terangkat di layar lebar (layar kaca), sehingga perlu ditingkatkan, terutama yang mengangkat budaya lokal sendiri.
Dirinya juga menuturkan ada 64 komunitas yang ada di Forum Sineas Banua. "Kedepannya kita akan membuat festival untuk Kalimantan rencananya Oktober," ujarnya.
Festival tersebut juga memiliki lembaga khusus yang membuat penjadwalan festival film di Indonesia salah satunya Aro Film Kalimantan.
Konten film dikatakannya juga sangat berpengaruh dalam pembuatan film harus dari budaya lokal. "Bahasa yang digunakan pun harus dari Kalimantan," pungkasnya. (maya/sip)
Posting Komentar