BERITABANJARMASIN.COM - Kepala Dishub Kota Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik mengatakan, Bus Rapid Transit (BRT) sejauh ini hanya melewati dua koridor melalui KM6 hingga Jalan Belitung.
Namun 10 unit bus dengan kapasitas 20 orang ditarget untuk tahun 2019, serta akhir tahun 2020 nanti pengadaan bus akan ditambah hingga 30 unit.
Pada dasarnya, kata dia, Banjarmasin memerlukan 90 unit bus dengan 13 koridor untuk wilayah Banjarmasin. Namun menurutnya lagi, hal itu mungkin tidak bisa dilakukan. Mengingat anggaran APBD Kota Banjarmasin terbatas dan dikhawatirkan akan kesulitan untuk mencari investor. Serta penyertaan modal pada pengadaan bus tersebut.
Namun 10 unit bus dengan kapasitas 20 orang ditarget untuk tahun 2019, serta akhir tahun 2020 nanti pengadaan bus akan ditambah hingga 30 unit.
Pada dasarnya, kata dia, Banjarmasin memerlukan 90 unit bus dengan 13 koridor untuk wilayah Banjarmasin. Namun menurutnya lagi, hal itu mungkin tidak bisa dilakukan. Mengingat anggaran APBD Kota Banjarmasin terbatas dan dikhawatirkan akan kesulitan untuk mencari investor. Serta penyertaan modal pada pengadaan bus tersebut.
"Sebenarnya saya pesimis kalau untuk 90 unit bus, namun saya menargetkan hingga saya pensiun di 2020 nanti Insya Allah pengadaan bus hingga 30 unit," ungkapnya kepada BeritaBanjarmasin.com, Jumat (17/5/2019).
Ichwan menjelaskan, pengadaan 30 unit bus tersebut dengan anggaran Rp15 miliar itu pun harus dilakukan bertahap dengan kelipatan sepuluh unit hingga akhir tahun 2020.
Adanya BRT, lanjutnya, sesuai dengan arahan pemeritah pusat bahwa ada empat hal yang bisa mengurangi kemacetan di kota besar. Selain dengan sistem satu arah (SSA) juga dengan pengadaan BRT. "Dengan anggaran tiga setengah miliar untuk 10 unit tersebut juga akan dipasang GPS agar bisa diakses secara online," tutupnya. (arum/sip)
Ichwan menjelaskan, pengadaan 30 unit bus tersebut dengan anggaran Rp15 miliar itu pun harus dilakukan bertahap dengan kelipatan sepuluh unit hingga akhir tahun 2020.
Adanya BRT, lanjutnya, sesuai dengan arahan pemeritah pusat bahwa ada empat hal yang bisa mengurangi kemacetan di kota besar. Selain dengan sistem satu arah (SSA) juga dengan pengadaan BRT. "Dengan anggaran tiga setengah miliar untuk 10 unit tersebut juga akan dipasang GPS agar bisa diakses secara online," tutupnya. (arum/sip)
Posting Komentar