BERITABANJARMASIN.COM - Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banjarmasin, Muhammad Alfiansyah menyampaikan akan melakukan seruan serentak berupa pemasangan bendera kuning di Kantor KPU Kalsrl, besok (20/5/2019). Ia juga memberikan tanggapannya terhadap para pahlawan demokrasi yang berpulang pasca Pemilu 2019.
Dirinya juga ikut prihatin atas insiden yang terjadi pada pemilu kali ini. "Pertama sih kita jelas Ikut prihatin dan berduka yang sedalam-dalamnya, ini bisa dikatakan kejadian luar biasa dalam konteks demokrasi," ungkapnya kepada BeritaBanjarmasin.com, Ahad (19/5/2019).
Dimana kata Alfi, seharusnya para korban yang meninggal bukan hanya dikatakan sebagai Pahlawan Demokrasi dan diberi santunan tetapi alangkah baiknya kondisi keluarganya juga perlu diperhatikan dengan baik.
Dimana kata Alfi, seharusnya para korban yang meninggal bukan hanya dikatakan sebagai Pahlawan Demokrasi dan diberi santunan tetapi alangkah baiknya kondisi keluarganya juga perlu diperhatikan dengan baik.
Menurutnya, ditambah lagi bagi pemerintah harusnya ini menjadi landasan untuk revisi Undang-Undang Pemilu agar pemilu bisa Lebih efektif, efisien dan tidak sampai mencederai demokrasi di Indonesia.
Melansir dari IG @kammi.pusat data Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan tiap provinsi mencatat Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sakit sudah mencapai 11.239 orang dan korban meninggal 527 jiwa.
Dilansir dari laman tersebut, KAMMI mengingatkan agar pembenahan sistem pemilu perlu dilakukan secepatnya. Sistem pemilu mulai harus dibenahi pada awal Tahun 2020. Setelah pemerintahan baru terpilih dan DPR RI sudah mulai membuat agenda, sehingga 2021 bisa lahir aturan baru yang lebih baik.
Maka dari itu, mendesak Pemerintah melahirkan pemilu yang lebih baik. Tujuannya agar tidak muncul kasus yang lebih parah di 2024. Selain itu, rencana pemberian santunan kepada para korban juga harus direalisasikan oleh pemerintah. (maya/sip)
Posting Komentar