BERITABANJARMASIN.COM - Langkah pemerintah membatasi jaringan beberapa media sosial seperti Facebook, Instagram, Whatsapp dan Twitter menuai sikap dari warga Banjarmasin. Layanan media sosial berjuta pengguna tersebut mulai gangguan dan tidak berfungsi seperti biasa terhitung sejak kemarin siang hingga hari ini (23/5/2019).
Melansir dari Tribunnews, pemerintah dalam hal ini Menteri Kordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia, Wiranto menjelaskan, penutupan yang bersifat sementara ini adalah imbas kericuhan yang terjadi karena memanasnya demonstrasi yang terjadi di Jakarta.
Untuk itu, pemerintah bakal membatasi akses publik ke media-media sosial untuk mencegah beredarnya kabar bohong serta provokasi.
Penutupan secara otomatis ini tentu saja berimbas pada masyarakat yang selalu bermain sosmed sudah seperti makanan sehari-hari. Mereka mengeluhkan keadaan tersebut. Tak terkecuali warga Banjarmasin. Terlebih bagi masyarakat yang matapencaharian sampingannya lewat media sosial.
Salah satu keluhan tersebut datang dari Maria Ulfah, warga Komplek Kayutangi II, Banjarmasin Utara ini berujar penutupan akses media sosial yang dilakukan pemerintah juga menutup peluang rezeki dirinya yang berjualan pakaian dan kebutuhan wanita secara daring di media sosial.
"Jualan kan lewat IG dan transaksi lewat WhatsApp, kalau ditutup gini terganggu jualan saya," ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Tak habis akal, mahasiswi yang kuliah ULM ini mendwonload aplikasi VPN yakni jaringan luar negeri atas saran dari temannya. "Ya saya donwload VPN, alhamdulillah cukup lancar sekarang," tuturnya.
Sama halnya yang dilakukan Didi warga Jalan Veteran Banjarmasin. Dirinya akhirnya mengaplikasikan VPN tersebut. "Sosmed sangat penting ya di era sekarang jadi kalau ditutup pusang (suntuk), jadi download VPN," tutupnya. (puji/sip)
Melansir dari Tribunnews, pemerintah dalam hal ini Menteri Kordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia, Wiranto menjelaskan, penutupan yang bersifat sementara ini adalah imbas kericuhan yang terjadi karena memanasnya demonstrasi yang terjadi di Jakarta.
Untuk itu, pemerintah bakal membatasi akses publik ke media-media sosial untuk mencegah beredarnya kabar bohong serta provokasi.
Penutupan secara otomatis ini tentu saja berimbas pada masyarakat yang selalu bermain sosmed sudah seperti makanan sehari-hari. Mereka mengeluhkan keadaan tersebut. Tak terkecuali warga Banjarmasin. Terlebih bagi masyarakat yang matapencaharian sampingannya lewat media sosial.
Salah satu keluhan tersebut datang dari Maria Ulfah, warga Komplek Kayutangi II, Banjarmasin Utara ini berujar penutupan akses media sosial yang dilakukan pemerintah juga menutup peluang rezeki dirinya yang berjualan pakaian dan kebutuhan wanita secara daring di media sosial.
"Jualan kan lewat IG dan transaksi lewat WhatsApp, kalau ditutup gini terganggu jualan saya," ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Tak habis akal, mahasiswi yang kuliah ULM ini mendwonload aplikasi VPN yakni jaringan luar negeri atas saran dari temannya. "Ya saya donwload VPN, alhamdulillah cukup lancar sekarang," tuturnya.
Sama halnya yang dilakukan Didi warga Jalan Veteran Banjarmasin. Dirinya akhirnya mengaplikasikan VPN tersebut. "Sosmed sangat penting ya di era sekarang jadi kalau ditutup pusang (suntuk), jadi download VPN," tutupnya. (puji/sip)
Posting Komentar