 |
| Staf Pengajar MTs Arrahmatul Abadiyah (foto: dok) |
MEMBANGUN dan mengelola sekolah bukan hal yang bisa dianggap mudah. Beragam faktor, harus dicermati. Seperti SDM, infrastruktur hingga psikologis anak didik dan lingkungan masyarakat.
Namun hal tersebut seolah terbayarkan, saat melihat para peserta didik semakin bagus akhlak dan bertambah ilmunya. Itulah yang menjadi semangat pengelola Madrasah Tsanawiyah Arrahmatul Abadiyyah, Banjarmasin Utara.
Jurnalis: Fitri, Banjarmasin.
Mulai beroperasi pada awal tahun ajaran 2015, tepatnya 18 Juli 2015, sekolah ini semula hanya memiliki tiga orang guru. Dua orang guru laki-laki dan satu orang guru perempuan. Bahkan total murid yang mendaftar pada bulan pertama tahun ajaran hanya berjumlah lima orang.
Kepala MTs Arrahmatul Abadiyah Banjarmasin Utara, ustadz Taslimurrahman memaparkan, pembangunan sekolah yang baru menginjak tahun keempat itu merupakan tindak lanjut dari Yayasan Arrahmatul Abadiyyah yang ingin memberikan jenjang lanjutan bagi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrahmatul Abadiyyah. "Saat beroperasi MTs ini belum mendapat izin dari Kemenag karena pengurusannya berbarengan dengan dimulainya tahun ajaran 2015-2016 semester ganjil," katanya kepada jurnalis BeritaBanjarmasin.com, Kamis (2/5/2019).
Sehingga, ujarnya, izin operasional baru terbit ketika memasuki semester genap tahun ajaran 2015-2016, Nomor 38/5/01/2016. Surat izin operasional ini ditandatangai oleh Kepala Kementrian Agama Kalimantan Selatan saat itu, yaitu Muhammad Tambrin, dengan nomor statistik madrasah 121263710030.
Diceritakannya, kelas yang dimiliki oleh MTs Arrahmatul Abadiyyah di 2015 cuma satu lokal dan kantor guru serta TU masih bergabung bersama kantor MI Arrahmatul Abadiyyah.
Tahun 2018 lalu, MTs Arrahmatul Abadiyyah mendapatkan kesempatan pertama dalam visitasi dan akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi. "Hal ini menjadikan status MTs menjadi semakin kuat setelah kedatangan assesor yang datang dari Kabupaten Banjar Abdul Haris bersama Ahmad Nurdin dan mendapatkan nilai 72 terakreditasi," ucapnya.
Mulai beroperasi pada awal tahun ajaran 2015, tepatnya 18 Juli 2015, sekolah ini semula hanya memiliki tiga orang guru. Dua orang guru laki-laki dan satu orang guru perempuan. Bahkan total murid yang mendaftar pada bulan pertama tahun ajaran hanya berjumlah lima orang.
Kepala MTs Arrahmatul Abadiyah Banjarmasin Utara, ustadz Taslimurrahman memaparkan, pembangunan sekolah yang baru menginjak tahun keempat itu merupakan tindak lanjut dari Yayasan Arrahmatul Abadiyyah yang ingin memberikan jenjang lanjutan bagi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrahmatul Abadiyyah. "Saat beroperasi MTs ini belum mendapat izin dari Kemenag karena pengurusannya berbarengan dengan dimulainya tahun ajaran 2015-2016 semester ganjil," katanya kepada jurnalis BeritaBanjarmasin.com, Kamis (2/5/2019).
Sehingga, ujarnya, izin operasional baru terbit ketika memasuki semester genap tahun ajaran 2015-2016, Nomor 38/5/01/2016. Surat izin operasional ini ditandatangai oleh Kepala Kementrian Agama Kalimantan Selatan saat itu, yaitu Muhammad Tambrin, dengan nomor statistik madrasah 121263710030.
Diceritakannya, kelas yang dimiliki oleh MTs Arrahmatul Abadiyyah di 2015 cuma satu lokal dan kantor guru serta TU masih bergabung bersama kantor MI Arrahmatul Abadiyyah.
Tahun 2018 lalu, MTs Arrahmatul Abadiyyah mendapatkan kesempatan pertama dalam visitasi dan akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi. "Hal ini menjadikan status MTs menjadi semakin kuat setelah kedatangan assesor yang datang dari Kabupaten Banjar Abdul Haris bersama Ahmad Nurdin dan mendapatkan nilai 72 terakreditasi," ucapnya.
){kind=link}
Posting Komentar