BERITABANJARMASIN.COM - Bulan Ramadhan ini kolang-kaling, cincau dan rumput laut ikut mengalami kenaikan harga. Lalu berapakah kenaikan harganya dari harga normal biasanya di Banjarmasin?
Menurut pantauan jurnalis BeritaBanjarmasin.com di Pasar Hanyar, Jalan Pangeran Antasari Banjarmasin cincau mengalami kenaikan menjadi Rp35 ribu per embernya. Hal ini diutarakan pedagang cincau, Jubaidah. "Bulan puasa ini rame orang beli cincau, naik jadi Rp35 ribu. Saya jual 8-10 ember habis setiap hari," ujarnya.
Selain itu dirinya juga mengatakan penjualan bubur tidak kalah laku dari cincau seperti bubur beras, mutiara, sagu dan cendol. "Membawa sekitar 500 bungkus setiap hari, alhamduliilah habis," ucap warga Pemurus Baru tersebut.
Hal yang sama diutarakan Ali, pedagang kolang-kaling. Selain kolang-kaling, rumput laut juga mengalami kenaikan." Rumput laut dari harga 20 menjadi Rp25 ribu per kilo," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan bahan baku ia dapatkan dari berbagai daerah. Seperti bubur sagu ia membeli dari Sungai Tabuk, cincau dari Jawa, rumput laut dan jelly dari Jawa. "Sistem pembayarannya lewat transfer saja," bebernya.
.
Dalam sehari bisa menghabiskan 100 ember Cincau. "Sehari bisa laku sampai 100 ember, (biasanya ada) peningkatan untuk Ramadhan," jelasnya. (maya/sip)
Menurut pantauan jurnalis BeritaBanjarmasin.com di Pasar Hanyar, Jalan Pangeran Antasari Banjarmasin cincau mengalami kenaikan menjadi Rp35 ribu per embernya. Hal ini diutarakan pedagang cincau, Jubaidah. "Bulan puasa ini rame orang beli cincau, naik jadi Rp35 ribu. Saya jual 8-10 ember habis setiap hari," ujarnya.
Selain itu dirinya juga mengatakan penjualan bubur tidak kalah laku dari cincau seperti bubur beras, mutiara, sagu dan cendol. "Membawa sekitar 500 bungkus setiap hari, alhamduliilah habis," ucap warga Pemurus Baru tersebut.
Hal yang sama diutarakan Ali, pedagang kolang-kaling. Selain kolang-kaling, rumput laut juga mengalami kenaikan." Rumput laut dari harga 20 menjadi Rp25 ribu per kilo," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan bahan baku ia dapatkan dari berbagai daerah. Seperti bubur sagu ia membeli dari Sungai Tabuk, cincau dari Jawa, rumput laut dan jelly dari Jawa. "Sistem pembayarannya lewat transfer saja," bebernya.
.
Dalam sehari bisa menghabiskan 100 ember Cincau. "Sehari bisa laku sampai 100 ember, (biasanya ada) peningkatan untuk Ramadhan," jelasnya. (maya/sip)
Posting Komentar