 |
| (foto: upi.edu) |
BERITABANJARMASIN.COM - Terkait rencana pemerintah mengundang guru dari luar negeri mengajar di Indonesia memang menuai kontroversi dan reaksi dari semua pihak.
Bukan tanpa alasan, rencana ini dianggap bakal menambah deretan panjang pengangguran terdidik khususnya sarjana pendidikan di Indonesia yang jumlahnya tak sedikit.
Dilansir dari CNNIndonesia rencana pendatangan guru dari luar negeri tersebut bukan untuk menggantikan peran guru tetapi untuk mengajar para guru atau instruktur.
Menanggapi isu yang sempat panas ini, pengamat pendidikan Kalsel M Reza Pahlevi berujar bahwa wacana yang dilontarkan oleh Puan Maharani itu bagus, yang tujuannya adalah untuk mendongkrak Indonesia masuk reputasi dunia di bidang pendidikan. "Salah satu parameternya adalah staff mobility. Staff mobility yakni guru (pengajar) asing yang masuk ke Indonesia," ucapnya kepada BeritaBanjarmasin.com, Rabu (15/5/2019).
Namun, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ULM ini berujar bahwa wacana mendatangkan guru dari luar negeri itu terkesan terburu-buru. "Harusnya pemerintah memetakan kebutuhan setiap sekolah dan memperjelas sistem ketenagakerjaan, gaji, dan fasilitas," tuturnya.
Dikatakannya, jika memang wacana ini dilaksanakan maka harus dijadikan trigger agar para guru dan calon guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam rangka membangun kualitas pendidikan dan bersaing dengan para guru asing.
Selain itu, masalah yang hal yg paling penting yg harus dipertimbangkan adalah mewabahnya pengangguran terdidik belum terserap oleh lapangan kerja dengan adanya wacana guru asing ini tentunya akan menambah beban negara. (puji/sip)
Dikatakannya, jika memang wacana ini dilaksanakan maka harus dijadikan trigger agar para guru dan calon guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam rangka membangun kualitas pendidikan dan bersaing dengan para guru asing.
Selain itu, masalah yang hal yg paling penting yg harus dipertimbangkan adalah mewabahnya pengangguran terdidik belum terserap oleh lapangan kerja dengan adanya wacana guru asing ini tentunya akan menambah beban negara. (puji/sip)
Posting Komentar