 |
| Ilustrasi: bontangpost |
BERITABANJARMASIN.COM - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar, Puar Junaidi menganggap opini jabatan Ketua DPRD Kalsel diambil dari caleg Golkar suara terbanyak merupakan informasi menyesatkan.
Hingga hari ini (23/5/2019), Partai Golkar Kalsel belum menentukan siapa kadernya yang bakal menjabat sebagai Ketua DPRD Kalsel. Mengingat partai berlambang pohon beringin ini mendapat suara terbanyak di Pileg DPRD Kalsel.
Puar menjelaskan, sebelum menentukan siapa yang menjabat ketua, harus menunggu pengumuman resmi dari KPU. Selain itu posisi ketua dalam DPRD sudah diatur di dalam UU Nomor 1/2014 tentang MD3. "Opini yang berkembang saya anggap menyesatkan kepada masyarakat," ungkapnya.
Ditambahkannya, dalam Partai Golkar ada mekanisme dalam memilih siapa yang menjadi pucuk pimpinan DPRD. Sehingga, opini yang mengatakan Ketua DPRD Kalsel dijabat oleh peraih suara terbanyak menurutnya tidak benar. "Ini kan menyesatkan. Suara terbanyak untuk parpol yang menang sebagai posisi Ketua DPRD Kalsel itu betul, tapi bukan jumlah suara individu," bantahnya.
Puar meminta kader Golkar harus patuh dan taat terhadap organisasi, sehingga tak melanggar aturan partai. "Kami akan tindak tegas anggota dan pengurus partai yang tidak memenuhi ketentuan peraturan organisasi," tegas dia.
Dirinya mengimbau kepada kader, untuk tidak membuat opini yang bertentangan dengan organisasi. (maya/sip)
Posting Komentar