BERITABANJARMASIN.COM - Menghadapi tantangan di era sekarang dimana kondisi bumi yang semakin panas, Rektor ULM, Prof Sutarto Hadi berujar ULM berkomitmen menjadi unggulan dalam mengelola lahan basah.
Hal ini disampaikannya langsung pada BeritaBanjarmasin.com pada Jumat (28/6/2019) yang ditemui usai melakukan panen padi pertama di lahan seluas 2 hektare di Desa Muara Jejangkit. Menurutnya kajian tentang lahan basah dan berbagai aspeknya dirasa sangat penting. Aspek lahan basah yang dimiliki Kalsel akan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Menanggapi kondisi ini, Guru Besar Pendidikan Matematika ini berujar bahwa masa depan dunia ada di ULM. "Anda harus tahu semua, masa depan dunia ada di ULM," cetusnya pada awak media.
Kajian pertanian lahan basah, ekonomi lahan basah, hukum dan sosial ekonomi lahan basah, arsitektur lahan basah semua ada di Kalsel. "Masa depan dunia ada di kita dan kita harus membuktikan kita bisa menyelamatkan dunia yang semakin panas dan basah ini,"paparnya.
Fahruraji, Dosen Fakultas Pertanian ULM mengatakan masih banyak yang perlu kembangkan karena belum tercover. Ke depan banyak yang akan kita lakukan menurutnya memang seharusnya ada wadah untuk mendukungnya.
Sejalan dengan itu, Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja sama dan Humas, Prof Yudi Firmanul Arifin mengakui memang ada rencana atau target terkait pengembangan lahan basah. Tahun 2027 ULM menargetkan menjadi pusat unggulan lahan basah untuk Asia Pasifik. Menurutnya untuk menunjang visi pada tahun 2027 itu maka ULM bakal melakukan riset-riset yang berkaitan dengan lahan basah.
Selain itu, tidak hanya padi pada lahan basah yang akan dikembangkan tapi juga ikan yang akan dipanen dua bulan lagi. "Insya Allah dua bulan lagi kita akan panen untuk ikan di sekitar sini juga," tuturnya.
Menurut Prof Yudi, ULM akan berusaha mengoptimalkan daerah submarjinal yang memiliki nilai ekonomi rendah tersebut menjadi bernilai ekonomi tinggi.
Sedangkan untuk pembangunan Stasiun Lapang masih terkendala lahan. Karena menurutnya lahan yang digunakan untuk riset penanaman padi di lahan basah ini bersifat pinjam selama tiga tahun. Namun, dirinya berujar akan memiliki Stasiun sendiri yang akan dibangun ULM. "Jadi ini hanya percobaan, nanti kita akan bangun sendiri stasiun lapang dan punya lahan sendiri yang Insya Allah masih dalam kawasan Jejangkit," tutupnya. (puji/sip)
Posting Komentar