BERITABANJARMASIN.COM - Setelah minggu lalu menyelenggarakan pelatihan membuat Sasirangan pewarna alam, bertempat di Rumah Alam Sungai Andai, LK3 (Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan), menyelenggarakan pelatihan cara membuat pewarna alam.
Lebih dari 25 orang peserta yang sebagian besar perempuan di kawasan bantaran sungai, ikut terlibat dalam pelatihan. Mereka mencampur berbagai jenis daun untuk menghasilkan jenis warna tertentu yang mereka suka.
Pelatihan ini merupakan upaya LK3 untuk memberdayakan perempuan bantaran sungai, sekaligus edukasi agar memilih pewarna alam dalam membuat Sasirangan, sehingga tidak mencemari lingkungan. Apalagi bila limbahnya dibuang ke sungai, maka akan merugikan semua orang, hal ini mengingat sungai merupakan bahan baku pengolahan air bersih bagi masyarakat Banjarmasin.
Beberapa jenis daun dan serbuk kayu, dijadikan bahan pewarna alam. Bahan-bahan tersebut semuanya tersedia di lingkungan rumah alam, sehingga tidak memerlukan biaya, dan dapat dicontoh oleh peserta yang ikut pelatihan, agar memanfaatkan bahan - bahan yang ada di lingkungannya. Dikarenakan bahan yang dipilih memang mudah didapatkan di mana saja.
Rakhmalina sendiri selaku Koordinator Pemberdayaan Ekonomi LK3 Banjarmasin bertindak juga sebagai pengajar didampingi Yopi Sapura dan Rusmawarni. (maya/sip)
Lebih dari 25 orang peserta yang sebagian besar perempuan di kawasan bantaran sungai, ikut terlibat dalam pelatihan. Mereka mencampur berbagai jenis daun untuk menghasilkan jenis warna tertentu yang mereka suka.
Pelatihan ini merupakan upaya LK3 untuk memberdayakan perempuan bantaran sungai, sekaligus edukasi agar memilih pewarna alam dalam membuat Sasirangan, sehingga tidak mencemari lingkungan. Apalagi bila limbahnya dibuang ke sungai, maka akan merugikan semua orang, hal ini mengingat sungai merupakan bahan baku pengolahan air bersih bagi masyarakat Banjarmasin.
Beberapa jenis daun dan serbuk kayu, dijadikan bahan pewarna alam. Bahan-bahan tersebut semuanya tersedia di lingkungan rumah alam, sehingga tidak memerlukan biaya, dan dapat dicontoh oleh peserta yang ikut pelatihan, agar memanfaatkan bahan - bahan yang ada di lingkungannya. Dikarenakan bahan yang dipilih memang mudah didapatkan di mana saja.
Rakhmalina sendiri selaku Koordinator Pemberdayaan Ekonomi LK3 Banjarmasin bertindak juga sebagai pengajar didampingi Yopi Sapura dan Rusmawarni. (maya/sip)
Posting Komentar