dok.ACT |
Yahya mengungkapkan, ia dan keluarganya terpaksa meninggalkan Hodeidah, meski harus kehilangan rumah beserta seluruh kehidupannya. “Awalnya kami kira dengan melarikan diri bisa menjadi solusi. Namun, kini kami menghadapi bahaya yang sesungguhnya, yang mengancam kehidupan kami. Ialah kelaparan, dan kami harus menjalani hidup serba seadanya,” paparnya.
Pengakuan serupa juga diungkapkan oleh Ahmed Mohsen Issa Kashmoua (60) yang juga berasal dari Hodeidah. Bedanya, Ahmed tidak mengungsi sendirian. Ia mengungsi ke Desa Shamlan bersama 7 keluarga sekaligus yang berjumlah 25 orang. Kata Ahmed, mereka langsung melarikan diri sesaat setelah konflik militer memanas di Hodeidah.
“Kami hidup kondisi sangat sulit. Kami sangat membutuhkan bantuan, terutama makanan” terang Ahmed.
Ya, mengungsi ke Desa Shamlan belum berarti bisa membuat kehidupan Yahya maupun Ahmed menjadi lebih baik. Faktanya, mereka yang mengungsi sering kali justru alami kesulitan dalam memperoleh pekerjaan. Sementara itu, harga barang pokok di Yaman sendiri kian hari kian meningkat. Yahya, Ahmed dan ribuan pengungsi lain pun tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok, hingga berujung kelaparan.
Namun, tahukah kalian kalau ada salah satu jalan untuk sejenak halau rasa lapar mereka? Ialah dengan menunaikan dan menyembelih hewan kurban untuk Yaman, termasuk untuk pengungsi internal di Desa Shamlan.
Pada Iduladha 2018 lalu, tim Global Qurban sempat menyambangi Desa Shamlan untuk menyampaikan amanah kurban dari masyarakat Indonesia. Ada 2.000 pengungsi internal Yaman di Desa Shamlan yang menerima kantong demi kantong daging kurban dari Global Qurban.
“Kami berterima kasih kepada Global Qurban, juga kepada seluruh orang baik yang telah memberikan bantuan untuk kami yang sangat membutuhkan. Kami akan selalu mendoakan supaya kalian semua mendapat keberkahan,” tutur Yahya.
Salurkan kebaikan kurban bersama beritabanjarmasin.com melalui link berikut : bit.ly/BbcomBerqurban atau rekening BNI Syariah 8660291019060069 atas nama Yayasan Global Qurban. (ACT)
Posting Komentar