BERITABANJARMASIN.COM - Seseorang akan selalu gembira saat melihat suatu kejadian dengan kacamata positif, dan suatu kejadian akan dianggap bencana ketika dilihat dari sudut pandang yang sempit. Maka baik buruknya sebuah fakta kembali kepada dari sisi mana ia melihat. Orang yang selalu menganggap suatu peristiwa dengan tidak jernih bisa disebut dengan baper.
Dai muda Banjarmasin, Ustadz Muhammad Taslimurrahman Lc mengungkapkan kata baper sendiri adalah singatan dari bawa perasaan, yaitu setiap kejadian selalu galau dan pesimis dalam bersikap.
Sikap baper ini akan membuat aktifitas seseorang akan menjadi stagnan dan tidak menghasilkan apa-apa. "Apalagi sikap baper ini selalu menghantui seseorang maka akan berdampak buruk,"ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com pada Jumat (5/7/2019).
Ustad Taslim berujar seorang muslim sejatinya adalah seorang pejuang maka sikap baper ini harus dibuang jauh-jauh dari hidupnya. "Bayangkan kalau Panglima Shalahuddin Al Ayyubi seseorang yang suka baper maka Baitul Maqdis tidak akan pernah ditaklukan dan beliau tidak akan pernah tercatat dalam sejarah tinta emas perang salib," paparnya.
Begitu juga Jenderal Sudirman sang inisiator perang gerilya melawan agresi militer Belanda. Seandainya beliau baper gara-gara dikatakan seseorang yang penyakitan maka kita tidak akan tahu bagaimana kemerdekaan Indonesia.
.
"Pantang menyerah adalah suatu sikap yang harus dimiliki siapapun yang ingin sukses dan berhasil, seperti dalam salah satu ayat Allah berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah swt. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’alamengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Az-Zumar:53). (puji/sip)
Dai muda Banjarmasin, Ustadz Muhammad Taslimurrahman Lc mengungkapkan kata baper sendiri adalah singatan dari bawa perasaan, yaitu setiap kejadian selalu galau dan pesimis dalam bersikap.
Sikap baper ini akan membuat aktifitas seseorang akan menjadi stagnan dan tidak menghasilkan apa-apa. "Apalagi sikap baper ini selalu menghantui seseorang maka akan berdampak buruk,"ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com pada Jumat (5/7/2019).
Ustad Taslim berujar seorang muslim sejatinya adalah seorang pejuang maka sikap baper ini harus dibuang jauh-jauh dari hidupnya. "Bayangkan kalau Panglima Shalahuddin Al Ayyubi seseorang yang suka baper maka Baitul Maqdis tidak akan pernah ditaklukan dan beliau tidak akan pernah tercatat dalam sejarah tinta emas perang salib," paparnya.
Begitu juga Jenderal Sudirman sang inisiator perang gerilya melawan agresi militer Belanda. Seandainya beliau baper gara-gara dikatakan seseorang yang penyakitan maka kita tidak akan tahu bagaimana kemerdekaan Indonesia.
.
"Pantang menyerah adalah suatu sikap yang harus dimiliki siapapun yang ingin sukses dan berhasil, seperti dalam salah satu ayat Allah berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah swt. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’alamengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Az-Zumar:53). (puji/sip)
Posting Komentar