BERITABANJARMASIN.COM - Staf khusus Presiden Bidang Ekonomi, Prof Ahmad Erani Mustika dalam kunjungannya ke Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Selasa (30/7/2019) menyampaikan, Kalsel masuk dalam lima besar, provinsi dengan angka kemiskinan terendah di Indonesia.
Itu disampaikannya dalam forum diskusi bertema "Perkembangan Terkini Indonesia dan Tantangan ke Depan" di Gedung Lecture Theater Universitas Lambung Mangkurat.
Menurutnya hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan tidak mudah. Biasanya, kata dia, provinsi atau wilayah yang sumber daya alamnya melimpah, malah banyak terjadi kemiskinan. Tapi itu tidak terjadi di Bumi Sultan Suriansyah. Diuraikannya, di daerah kaya SDA, masyarakat biasanya terpacu untuk melakukan pengolahan sumber daya ekonomi. "Tetapi sekadar untuk bisa mengambil dan menjual," urainya.
Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kalsel dalam sepuluh tahun terakhir masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga sebesar 46,5 persen dan pembentukan modal tetap domestik bruto sebesar 22,8 persen. Sedangkan dari sisi sektoral, 70 persennya masih disumbang oleh sektor pertambangan, pertanian, industri pengolahan, perdagangan dan konstruksi.
Selain itu juga melihat dari peluang-peluang baru di tengah perubahan perekonomian, baik yang ada di Indonesia maupun internasional. Dipicu oleh teknologi informasi, dan model-model sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Rektor ULM, Prof Sutarto Hadi, dalam kegiatan itu juga turut menyampaikan pendapat. Menurutnya, masalah yang dibahas dalam diskusi, patut disampaikan di ruang kuliah. Agar mahasiswa memiliki kepedulian mengenai perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Selain itu juga untuk menambah wawasan mahasiswa.
Mengenai peran ULM terhadap perkembangan perekonomian di Kalsel, menurutnya banyak yang luput dari sorotan media massa. Akademisi ULM dikatakannya terus membantu pemerintah daerah. Terutama yang berkaitan dengan isu ekonomi dan berkaitan langsung dengan masyarakat.
"Misalnya mengenai musim kemarau, hotspot dimana-mana. Seperti tahun sebelumnya, ULM turut dalam upaya pencegahan seperti, konsep pembangunan kanal, sumur bor, pembinaan kemasyarakatan untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan sebagainya," paparnya. (fitri/sip)
Posting Komentar