BERITABANJARMASIN.COM - Minat baca masyarakat di Indonesia saat ini berada di peringkat 16 di dunia. Hal ini disampaikan oleh Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional, Dedi Junaedi di Banjarmasin, Senin (22/7/2019).
Itu disampaikannya di sela acara pembukaan pendidikan dan pelatihan manajemen perpustakaan angkatan VI dan kepala perpustakaan sekolah angkatan V tahun anggaran 2019 di Hotel Tree Park.
Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional, Dedi Junaidi mengatakan pencapaian itu sebutnya didapatkan berkat kerjasama sinergi antara pihak pusat dan perpustakaan kabupaten/kota.
Dalam hal peningkatan sumber daya manusia di bidang Perpusnas, tahun ini ada 18 provinsi yang difasilitasi melalui anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) termasuk Kalsel yang melakukan diklat manajemen perpustakaan dan diklat kepala perpustakaan sekolah. “Kalau dulu masih di urutan 60, saat ini berdasarkan riset terbaru literasi kita sudah di urutan 16,” ucap Dedi.
Dedi Junaidi juga mengatakan perpustakaan di Indonesia saat ini lebih dari tiga ribu, dan ada 170 ribu perpustakaan sekolah. Belum lagi perpustakaan khusus. Sedangkan pustakawan PNS hanya 3.417 orang. "Maka diklat ini untuk meningkatkan bukan hanya kuantitas tapi juga kualitas pustakawannya,” ujar mantan Sekretaris Utama Perpusnas RI itu.
Tingginya minat baca di Indonesia juga dibenarkan oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kalsel, M Ramadhan. "Kunjungan terhadap perpustakaan juga meningkat, apalagi sekarang di era digital melalui perpustakaan ebook,” tandasnya.
Ramadhan menambahkan hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa gerakan Perpusnas RI dan perpustakaan kabupaten/kota untuk terus meningkatkan literasi. (fitri/sip)
Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional, Dedi Junaidi mengatakan pencapaian itu sebutnya didapatkan berkat kerjasama sinergi antara pihak pusat dan perpustakaan kabupaten/kota.
Dalam hal peningkatan sumber daya manusia di bidang Perpusnas, tahun ini ada 18 provinsi yang difasilitasi melalui anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) termasuk Kalsel yang melakukan diklat manajemen perpustakaan dan diklat kepala perpustakaan sekolah. “Kalau dulu masih di urutan 60, saat ini berdasarkan riset terbaru literasi kita sudah di urutan 16,” ucap Dedi.
Dedi Junaidi juga mengatakan perpustakaan di Indonesia saat ini lebih dari tiga ribu, dan ada 170 ribu perpustakaan sekolah. Belum lagi perpustakaan khusus. Sedangkan pustakawan PNS hanya 3.417 orang. "Maka diklat ini untuk meningkatkan bukan hanya kuantitas tapi juga kualitas pustakawannya,” ujar mantan Sekretaris Utama Perpusnas RI itu.
Tingginya minat baca di Indonesia juga dibenarkan oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kalsel, M Ramadhan. "Kunjungan terhadap perpustakaan juga meningkat, apalagi sekarang di era digital melalui perpustakaan ebook,” tandasnya.
Ramadhan menambahkan hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa gerakan Perpusnas RI dan perpustakaan kabupaten/kota untuk terus meningkatkan literasi. (fitri/sip)
Posting Komentar