BERITABANJARMASIN.COM - Seminar Nasional dengan tema Revitalisasi Nilai Etik Bangsa dalam Pembangunan Nasional, digelar KNPI Kalsel, Selasa (23/7/2019) di Aula Rektorat Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Dalam kegiatan ini hadir sebagai narasumber anggota DPR RI terpilih, HM Rifqinizamy Karsayuda, Ketua LPJK Kalsel Subhan Syarief, dan AKBP Tri Astuti. Kegiatan ini diikuti sebanyak 130 orang terdiri dari pelajar dan mahasiswa di Kalsel khususnya Banjarmasin.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel, Fazlur Rahman mengatakan, seminar membicarakan bagaimana nilai-nilai etik bisa diterapkan dan menunjang pembangunan nasional khususnya di Kalsel.
"Sementara ini kan kita merasa pembangunan kita belum begitu pesat dan kita berharap di era anggota DPR RI yang baru, kita memiliki semangat baru untuk membangun Kalsel yang lebih baik lagi," ujarnya.
Fazrul juga menambahkan bahwa nilai-nilai etik bisa ditunjukkan kepada siapa saja, tidak hanya para pejabat atau penyelenggara tapi juga masyarakat, khususnya para pemuda.
Hal tersebut menurutnya sering dilupakan, khususnya pada saat pilpres masih terbelah menjadi bermacam kubu, hal tersebut membuat seseorang melupakan kearifan bangsa, yang menjadi pemersatu. Ia berharap sedini mungkinahasiswa dan pelajar mengerti apa itu nilai-nilai etik bangsa dan tidak terpengaruh budaya luar yang negatif. (fitri/sip)
Dalam kegiatan ini hadir sebagai narasumber anggota DPR RI terpilih, HM Rifqinizamy Karsayuda, Ketua LPJK Kalsel Subhan Syarief, dan AKBP Tri Astuti. Kegiatan ini diikuti sebanyak 130 orang terdiri dari pelajar dan mahasiswa di Kalsel khususnya Banjarmasin.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel, Fazlur Rahman mengatakan, seminar membicarakan bagaimana nilai-nilai etik bisa diterapkan dan menunjang pembangunan nasional khususnya di Kalsel.
"Sementara ini kan kita merasa pembangunan kita belum begitu pesat dan kita berharap di era anggota DPR RI yang baru, kita memiliki semangat baru untuk membangun Kalsel yang lebih baik lagi," ujarnya.
Fazrul juga menambahkan bahwa nilai-nilai etik bisa ditunjukkan kepada siapa saja, tidak hanya para pejabat atau penyelenggara tapi juga masyarakat, khususnya para pemuda.
Hal tersebut menurutnya sering dilupakan, khususnya pada saat pilpres masih terbelah menjadi bermacam kubu, hal tersebut membuat seseorang melupakan kearifan bangsa, yang menjadi pemersatu. Ia berharap sedini mungkinahasiswa dan pelajar mengerti apa itu nilai-nilai etik bangsa dan tidak terpengaruh budaya luar yang negatif. (fitri/sip)
Posting Komentar